BLANGKEJEREN – Sebanyak 45 personel off road terjebak di dalam hutan pegunungan Tes Aceh Tamiang. Mereka adalah para pejabat Gayo Lues bersama tim Blutax Off Road yang mengendarai 18 mobil off road jenis Jimy, Katana, dan Suzuki Escudo. Kendaraan itu tidak bisa maju dan mundur lantaran terjebak reruntuhan tanah.
Suhaidi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues, Senin, 22 Maret 2021, mengatakan dia bersama empat rekannya terpaksa turun mengarungi hutan menuju Desa Keloye Dua, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, lantaran kendaraan tim sudah tidak bisa bergerak lagi dan kehabisan logistik.
“Kondisi pesonel saat ini dalam keadaan sehat, hanya saja tim sudah kehabisan logistik,” katanya melalui pesan WhatsApp diterima portalsatu.com.
Menurutnya, tim Blutax Gayo Lues berangkat pada Jumat, 19 Maret 2021, setelah dilepas Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru.
Tim off road ini menyusuri jalan Gayo Lues-Aceh Tamiang untuk melihat dan merasakan jalan dari Desa Lesten, Kecamatan Pining, Gayo Lues-Aceh menuju Pulo Tiga Aceh Tamiang.
“Jalan yang kita telusuri ini merupakan bekas jalan perusahaan kayu yang dibuka tahun 1990-an, kalau tidak salah jalan ini disebut jalan TRD, yaitu jalan mengangkut kayu. Dan sebelum jalan TRD ini dibuka, pada zaman penjajahan Belanda juga sudah menjadi jalan alternatif warga untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dari Gayo Lues ke Tamiang. Bupati ingin membuktikan apakah jalan itu masih ada atau tidak,” katanya.
“Kita sudah menghubungi Pak Bupati agar melakukan koordinasi dengan Kabupaten Aceh Tamiang, supaya bisa dilakukan evakuasi,” katanya. Dia menyebut hanya itu salah satu cara agar tim yang terdiri dari kepala dinas, ASN dan pencinta alam bisa segera keluar dari hutan Tamiang.
Sementara Andi, humas tim off road itu mengatakan, untuk mengevakuasi 18 mobil dan 45 personel Blutax membutuhkan alat berat dan logistik. Sebab, jarak tempuh dari lokasi terjebak reruntuhan ke perkebunan sawit Mustika Prima Lestari Indah (MPLI) mencapai 8 kilometer.
“Tadi Pak Bupati sudah meminta bantuan secara langsung kepada Bupati Aceh Tamiang, baik itu logistik maupun bantuan alat berat, mudah-mudahan evakuasinya berjalan lancar, dan tim tetap dalam keadaan sehat,” katanya melalui sambungan telepon.[]