Oleh: Taufik Sentana
Peminat studi tadabbur Alquran. Banyak menulis puisi dan esai sosial. Staf Ikatan Dai Indonesia Aceh Barat.
Di dalam Alquran banyak sekali perumpaan yang Allah tampilkan. Perumpamaan perumpaan itu umumnya seputar watak manusia, kualitas amal,
kehidupan dunia dan gambaran akhirat. Dari segi dialektika dan gaya bahasa, perumpamaan dalam Alquran menjadi bagian keistimewaan mukjizat, karena ia melampaui capaian linguistik peradaban manusia, sampai kapanpun. Perumpaan itu menjadi bukti nilai kesucian Alquran sebagai wahyu ilahi.
Pada forum yang singkat ini, kita akan ulas sedikit tentang salah satu perumpaan tersebut. Yaitu termaktub dalam surat Al Angkabut ayat 40. Artinya berbunyi: ” Dan orang orang yang menjadikan selain Allah swt sebagai pelindung (penolong, sumber kekuatan) bagaikan laba laba yang membuat sarang (rumah tinggal), sesungguhnya selemah selemahnya rumah pastilah rumah laba laba”.
Secara fakta, petikan makna ayat di atas tidak hanya seputar perumpaan, pesan moral dan ibrah. Namun, ayat di atas juga berkaitan dengan prinsip sains, penciptaan makhluk dan ilmu serangga yang berkembang kemudian di zaman kita, termasuk mempelajari watak si laba laba tersebut.
Sebelum kita masuk ke “rumah laba laba”, mari kita lihat konteks ayat di atas dan kaitannya dengan ayat sebelumnya.
Pertama, ayat di atas sebagai lanjutan dari gambaran kisah umat sebelum kita. Yaitu umat nabi Musa, Shalih, luth dan Nuh. Umat mereka yang ingkar telah Allah beri azab seberat beratnya, seperti Qarun dan Firaun, san sejenisnya.
Kedua, ketika Allah menampilkan perumpamaan rumah laba laba ini, Dia menggunakan taukid, penguatan simbol, dengan kata “sesungguhnya” dan “pastilah”. Ketiga, pada lanjutan ayat ke 41, Allah mensifati diriNya yang Maha Perkasa dan Bijaksana.