Akhirnya, penantian Kusmingki menjadi mualaf sejak SMA tercapai. Dua pekan lalu, pemuda 22 tahun itu mengucapkan kalimat syahadat ditemani sahabatnya di Mualaf Center Yogyakarta. Saat ini, dia tengah belajar dan mendalami lebih lanjut tentang Islam.
Rasa ketertarikan Kusmingki dengan agama Islam berawal dari kakaknya yang menjadi mualaf. Dia sempat tinggal bersama kakaknya. Kemudian, dia berpisah dan melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Karena mayoritas temannya Islam, Kusmingki sering mendengar lantunan temannya ketika mengaji atau melihat mereka salat.
āSaat itu saya merasa tenang saat mendengar teman saya mengaji. Juga lantunan ketika adzan berkumandang,ā kata Kusmingki kepada Republika.co.id, Kamis 25 Februari 2021.
Perasaan tenang itu membuatnya ingin mempelajari tentang Islam. Dia pun diajari berwudhu dan salat oleh temannya. Kala itu, dia bermalam di Bekasi setelah pergi ke Jakarta di sebuah kontrakan. Sayangnya, kamar mandi di kontrakan tidak bisa digunakan. Hanya ada toilet dan tempat wudhu.
Melihat temannya berwudhu, Kusmingki seketika meminta untuk diajari. Perlahan-lahan, dia mulai mencoba gerakan wudhu, bahkan setelah wudhu dia sampai belajar salat.
āSaya diajarkan wudhu dan salat. Setelah salat, kok saya merasa nyaman,ā ujar dia.
Karena mayoritas temannya Muslim, Kusmingki selalu menyiapkan sejadah dan sarung di kostnya. Sewaktu-waktu jika ada temannya yang hendak salat, mereka tidak usah pergi ke masjid.
āSaya kagum kalau lihat teman saya salat. Padahal kita tidak pernah menyinggung persoalan agama selama berteman,ā tambah dia.
Sampai ketika merasa sudah mantap, akhirnya Kusmingki memberanikan diri untuk mengucapkan syahadat. Orang tuanya yang beragama non-Muslim mendukung keputusannya asalkan dia bertanggung jawab. Bersama temannya, dia datang ke Mualaf Center Yogyakarta untuk mengucapkan kalimat syahadat.
Begitu menjadi mualaf, Kusmingki merasa jauh lebih damai. Dia masih ingat pengalaman salat Jumat pertamanya yang begitu tenang. Dia juga merasa bersemangat dalam menjalankan ibadah. Apalagi jika ada temannya yang mengajak salat bersama dia bisa ikut.
Pemuda berumur 22 tahun ini berharap agar ke depannya bisa istiqamah. āSaya berharap kedepannya menjadi lebih baik, lebih cepat mempelajari dalam menjalankan agama Rasulullah dengan sebaik-baiknya,ā kata dia.[]
Baca Juga: Begini Tantangan Mualaf Jeffry Gunawan Masuk Islam