SUBULUSSALAM – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh mengatakan sudah sekitar tujuh bulan harga TBS masih bertahan di angka tergolong mahal yakni kisaran Rp1.800 per kilogram dibandingkan tahun sebelumnya harga tanaman komoditas unggulan itu tidak pernah bertahan lama.
Harga TBS mengalami kenaikan sejak pertengahan 2020 lalu di tengah Pandemi Covid-19 terus bertahan hingga memasuki Februari 2021. Kondisi ini tentu memberikan dampak positif bagi perekonomian di sejumlah daerah di Aceh yang memiliki perkebunan kelapa sawit.
“Baru sekali ini harga TBS bertahan lama sudah sekitar tujuh bulan harga masih lumayan mahal kisaran Rp1.800 per kilogram,” kata Wakil Ketua Apkasindo Aceh, Subangun Berutu kepada portalsatu.com di Kota Subulussalam, Rabu, 24 Februari 2021.
Menurut Subangun, harga TBS bisa bertahan di level saat ini sehubungan tingginya penyerapan CPO dalam negeri seiring telah dimulai ujicoba biodesel 30 persen (B-30). Kenaikan harga TBS ini secara otomatis memberikan dampak positif bagi pemulihan ekonomi petani, salah satunya di Kota Subulussalam mayoritas petani kelapa sawit.
“Kenaikan ini dipicu salah satunya peyerapan CPO untuk dalam negeri yaitu untuk biodiesel 30 persen. Sepertinya bisa bertahan seiring dimulainya ujicoba B-30,” kata Subangun Berutu yang juga merupakan Ketua Apkasindo Kota Subulussalam.
Nah, saat ini pemerintah sedang mewacanakan program biodiesel 50 persen untuk menambah penyerapan CPO dalam negeri. Jika ini terwujud secara otomatis mendorong kenaikan harga TBS di tanah air sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan petani kelapa sawit.
Subangun mengatakan saat ini harga TBS berkisar Rp 1.800 hingga Rp1.900 per kilogram di level Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di sejumlah daerah di Aceh. Sedangkan harga di tingkat petani berkisar antar Rp1.550 hingga Rp1.600 per kilogram.
Selain itu, faktor produksi TBS kelapa sawit sekarang sedang tren naik menuju panen puncak pada Juni mendatang. Ia berharap harga TBS bertahan bahkan lebih mahal saat memasuki panen puncak nantinya akan memberikan dampak positif pada pemulihan ekonomi masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.[]