ANKARA –Ā Turki mengecam keras berlanjutnya penggunaan kekuatan terhadap warga sipil oleh militer Myanmar.
“Kami mengutuk keras berlanjutnya penggunaan kekuatan mematikan oleh rezim militer terhadap rakyatnya sendiri selama protes damai mengabaikan seruan masyarakat internasional,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki, Senin, 15 Maret 2021.
“Kami sangat sedih dan prihatin bahwa jumlah korban sipil tertinggi terjadi di Yangon kemarin (14 Maret),” kata pernyataan itu, disiarkan Anadolu Agency.
“Sekali lagi, kami menyerukan kepada rezim militer untuk segera mengakhiri kekerasan dan mengambil langkah-langkah untuk kembali ke demokrasi tanpa penundaan,” tambahnya.
Meskipun semakin brutal junta militer, tidak ada henti-hentinya demonstrasi menentang kudeta 1 Februari di seluruh Myanmar.
Lebih dari 110 orang telah terbunuh oleh pasukan sejauh ini, dengan lebih dari 2.000 orang ditahan di seluruh negeri.[]