SIGLI – Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) sejauh ini belum melaksanakan proses pelelangan Pengadaan Barang/Jasa tahun anggaran 2023. Alasan review tertundanya proses tender puluhan paket dengan total anggaran Rp91 miliar lebih.
Kepala ULP Setdakab Pidie, Maimun, kepada portalsatu.com, Rabu, 3 Mei 2023, menjelaskan belum dilakukan proses tender proyek tahun 2023, dikarenakan ada persyaratan bahan belum lengkap sehingga harus dikembalikan ke Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) selaku pemilik pekerjaan untuk diperbaiki.
“Belum bisa kita tayang, karena setelah diteliti Kelompok kerja (Pokja) ULP, ada yang belum lengkap, hingga harus kita kembalikan ke dinas terkait guna memperbaiki dan melengkapi kekurangan,” ujar Maimun yang dijumpai di kantornya.
Adapun kelengkapan yang harus disertakan seperti, 25 persen penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Karena itu aturan baru maka harus dilakukan perbaikan pada proyek sebelum proses tender.
Pihaknya sudah meminta kepada dinas terkait untuk segera memperbaiki dan diserahkan kembali kepada ULP agar proses tender bisa dilaksanakan. Dia juga berjanji minggu depan sudah bisa diproses dan tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Insya Allah, minggu depan sudah mulai tayang di LPSE,” ucap Maimun yang juga mengaku proses penayangan di LPSE dilakukan secara bertahap.
Maimun mengaku tidak tahu pasti jumlah proyek untuk Kabupaten Pidie tahun anggaran 2023 ini. Alasannya belum habis masuk data dari dinas- dinas.
“Kita belum tahu pasti jumlah paket proyek. Kita perkirakan sekitar 80 paket dengan total anggaran Rp91 miliar lebih dari tiga sumber anggaran, yakni Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU),” kata Maimun yang mengaku belum tahu rinciannya.
Adapun paket paling banyak, lanjut Maimun, punya Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) sebanyak 37 paket. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebanyak 17 paket, Dinas Pendidikan 6 paket dan Dinas Kesehatan 3 paket. Selebihnya belum dikatahui berapa paket perdinas, karena belum dikembalikan data perbaikan.[](Zamahsari)