Sabtu, Juli 27, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaBerita AcehPemkab Pidie Sembelih...

Pemkab Pidie Sembelih 35 Sapi untuk Meugang Warga Miskin, Ini Penjelasan Pj Bupati

SIGLI – Menyambut bulan suci Ramadan 1445 H, Pemerintah Kabupaten Pidie sembelih 35 sapi untuk meringankan beban warga miskin pada hari meugang, Ahad, 10 Maret 2024.

Sapi-sapi yang disembelih, dagingnya akan disalurkan kepada masyarakat miskin dan kaum disabilitas di 730 gampong tersebar di 23 kecamatan dalam Kabupaten Pidie.

Adapun sapi yang dikumpulkan dari sumbangan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dan dermawan lembaga nonpemerintah seperti PT SPMT anak PT Pelindo, disembelih di halaman Masjid Agung Alfalah Sigli sebanyak 24 ekor. Daging tersebut akan disalurkan kepada 12 kecamatan terdekat.

Sedangkan 11 ekor lainnya disembelih di 11 kecamatan seperti Geumpang, Mane, Tangse, Keumala, Titeu, Tiro, Glumpang Tiga, Glumpang Baroe, Kembang Tanjong, Batee, dan Muara Tiga.

“Kita sembelih di sini sebanyak 24 ekor, sedangkan 11 ekor kita serahkan kepada camat untuk menyembelih di kecamatan masing-masing karena mereka jauh dari kota. Ini semua kita lakukan agar penyaluran daging untuk penerima cepat dan tepat,” kata Pj. Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, di Masjid Alfalah.

Wahyudi menyebut program bantuan daging meugang kepada masyarakat miskin ekstrem ini merupakan tahun kedua sejak dimulai pada meugang Ramadan tahun lalu. Dia berharap program tersebut dapat terus dipertahankan di tahun selanjutnya, karena amal ibadah dalam menyambut bulan penuh berkah.

“Kita juga menjalankan kembali tradisi bagi daging meugang kepada kaum miskin yang dijalankan pada zaman Sultan Iskandar Muda. Kita juga memulai dari Pidie untuk Indonesia,” imbuh Wahyudi.

Wahyudi mengaku tradisi penyambutan Ramdan dengan meugang merupakan tradisi istimewa yang hanya ada di Aceh. “Tradisi tersebut sangatlah istimewa, apalagi jika kita dapat berbagi dengan masyarakat miskin, sehingga mereka dapat menikmati daging sama seperti warga lainnya”.

Sebelum kegiatan meugang, Pj. Bupati juga menyambangi sejumlah ulama dan pimpinan dayah di Kabupaten Pidie. Kegiatan itu dilakukan untuk bersilaturahmi dengan para ulama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

“Kami juga sudah bersilaturrahmi dengan para ulama di Kabupaten Pidie. Dalam pertemuan kami bahas beberapa hal tentang perkembangan daerah. Dan lebih khusus kami tentang persiapan memasuki bulan suci Ramadan,” ujar Wahyudi.

Para ulama yang dikunjungi di antaranya, Abu H. Mahiddin Ahmad (Abu Reubee), Pimpinan Pesantren Darul Muta’allimat Al Munawarah, di Gampong Buloh Kecamatan Delima, serta bertemu Ketua MPU Pidie Tgk H. Ismi A Jalil (Abu Ismi Ilot) di Gampong Ilot, Kecamatan Mila.[](Zamahsari)

Baca juga: