Jumat, Juli 26, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaPeran Spasi dalam...

Peran Spasi dalam Tulisan

Salah satu hal kecil yang sering mengganggu saya sewaktu memeriksa tulisan adalah penggunaan spasi sebelum dan setelah tanda baca. Pedoman EYD memang tidak secara jelas menyebutkan aturan ini, tetapi contoh-contoh di dalam pedoman ini memberikan gambaran tentang hal tersebut.

Tanda baca yang paling sering kita pakai-tanda titik, koma, tanya, dan seru, tidak diberi spasi sebelum tanda baca tersebut, tetapi diberi spasi setelahnya. Tanda hubung, pisah, dan garis miring tidak diberi spasi baik sebelum maupun setelah tanda baca tersebut.

Tanda baca pengapit (tanda petik dan tanda kurung) diberi spasi untuk memisahkannya dengan bagian lain dari kalimat, tetapi tidak diberi spasi untuk memisahkannya dengan bagian yang diapit.

Berikut ringkasan aturan penggunaan spasi.

Spasi digunakan setelah:

Tanda titik, koma, titik koma, titik dua, tanya, seruKecuali pada tanda titik atau koma yang digunakan untuk memisahkan bagian angka (bilangan atau waktu) tidak diberi spasi setelahnya, misalnya Rp12.345,67 dan pukul 12.30.

Tanda titik untuk memisahkan unsur-unsur singkatan juga tidak diberi spasi setelahnya, tapi diberi spasi setelah tanda titik pada unsur singkatan terakhir, misalnya A.H. Nasution, S.H. Tanda titik dua kadang diberi spasi sebelumnya untuk meratakan kolom.

Spasi digunakan sebelum:

Tanda apostrof (' ). Dikenal juga sebagai tanda penyingkat. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Dia 'kan sudah kusurati. ('kan = bukan)

Spasi digunakan sebelum dan sesudah:

Tanda petik dan kurung. Spasi sebelum tanda pembuka dan setelah tanda penutup. Bagian yang diapit tidak dipisahkan dengan spasi dengan tanda pengapitnya. Contoh: “Kalimat”, SIM (surat izin mengemudi).

Tanda elipsis (…). Tanda elipsis yang berada di akhir kalimat ditambahkan satu titik tanpa spasi di antara kedua tanda tersebut. Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat …. (ada empat titik; tiga elipsis, dan satu titik penutup kalimat).

Spasi memang hanya sekadar ruang kosong pada tulisan. Namun, ruang kosong ini kerap sangat berperan dalam meningkatkan keterbacaan suatu tulisan. Adapun cara penulisan yang kurang sesuai dengan pedoman ini masih sering ditemukan, antara lain pada kasus:

  1. Spasi sebelum tanda tanya.
  2. Spasi sebelum dan setelah garis miring.
  3. Spasi antara tanda kurung dengan bagian yang diapit.

Sumber: beritagar.id, Ivan Lanin

Baca juga: