Sabtu, Juli 27, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaNewsSoal Pembunuhan Bripka...

Soal Pembunuhan Bripka Faisal, ‘Setan Botak Peureulak’ Bilang Begini …

LHOKSUKON – Dua tersangka anggota Kelompok Kriminal Bersenjata ‘Setan Botak Peureulak’ mengaku, bahwa yang membunuh Bripka Faisal adalah Muktarmidi alias Tar alias Midi, yang kini dirawat di RSUD Cut Mutia, Buket Rata, Lhokseumawe.

Pengakuan itu disampaikan Darwin, alias Wen yang dibenarkan oleh Mhd. Arief Munandar alias Arep, usai konferensi pers di Polres Aceh Utara, Jumat, 31 Agustus 2018 sore.

“Kami mendapat boat nelayan untuk merampok, tapi rencana tadi minta. Sampai setengah perjalanan, nampaklah senjata dari botak (Zulkifli alias Jol) tadi. Berarti misi kami bulat merampok. Saya baru pertama kali ikut merampok bersama botak. Kami baru kali ini terlibat kelompok botak, belum sampai satu bulan,” ujar Darwin alias Wen didampingi Kasat Reskrim Iptu Rezky Kholiddiansyah.

“Saya juga baru kali ini terlibat dengan kelompok Botak,” timpal Mhd. Arief Munandar alias Arep setelah mendengar pengakuan Darwin.

Ketika ditanyakan mengapa anggota polisi bisa terbunuh di Pantai Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Darwin menjawab. “Itu dikarenakan botak merebut senjata, untuk menyelamatkan diri mungkin. Tapi, yang bunuh bukan botak, melainkan Muktar yang sekarang di rumah sakit.”

Kemudian Iptu Rezky menanyakan, bagaimana perasaan mereka setelah mengetahui bahwa anak almarhum Bripka Faisal baru lahir setelah beberapa hari kepergian ayahnya, mereka menyesal. “Jujur, saya menyesal. Saya mohon maaf kepada keluarga yang ditinggalkan almarhum bang Faisal,” ucap Darwin lagi yang mendapat anggukan Arep.

Darwin juga mengatakan, Botak-lah yang bersikeras melawan Bripka Faisal. “Tidak terjadi perkelahian, bang Faisal tidak sempat melawan. Saat ketemu bang Faisal, kami ditodong sambil diperiksa bergiliran. Setiba giliran Botak diperiksa, Botak langsung merampas senjatanya (milik Faisal). Waktu itu saya sempat memegang kepala (Faisal) dari belakang, namun saat bang Faisal bilang ‘aduh, bang’, saya langsung melepas. Kami berjumlah tujuh orang, setelah Muktar menembak (Faisal), kami langsung melarikan diri,” pungkas Darwin yang dibenarkan Arep. []

Baca juga: