Sabtu, Juli 27, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaNewsMenlu Pakistan: Sejarah...

Menlu Pakistan: Sejarah Mengajarkan Kita untuk tak Percaya pada AS

ANKARA – Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan pada Kamis, “Sejarah mengajarkan kita untuk tidak sepenuhnya percaya kepada Amerika Serikat”.

Pernyataan ini dibuat Asif untuk menanggapi pernyataan Trump terkait Pakistan di Twitter.

Asif mengatakan, Pakistan telah membayar banyak kerugian untuk mendukung AS dalam memerangi terorisme.

“Presiden AS menanyakan kepada kita, ‘Kalian sudah melakukan apa?’. ‘Kami sudah membuka pangkalan-pangkalan militer untuk kalian,’ jawab kami. Pasokan senjata dan amunisi pasukan AS di Afganistan disalurkan melalui wilayah kami. Ribuan warga sipil dan tentara kami menjadi korban perang yang telah kalian mulai,” ujar dia.

Asif mengatakan bahwa negaranya telah menempuh usaha yang serius dalam melawan terorisme dan mereka terus berupaya membereskan puing-puing reruntuhan yang disebabkan oleh teror dalam 4 tahun terakhir.

“Masa lalu mengajarkan bahwa kita seharusnya tidak mempercayai AS sepenuhnya. Mungkin kalian [AS] tidak puas dengan perjuangan yang telah kami berikan untuk melawan terorisme. Tapi demi harga diri negara, kami tidak akan melakukan tawar-menawar lebih,” tambah Asif.

Pada 1 Januari, melalui akun Twitternya Presiden AS Donald Trump mengatakan, “Amerika Serikat dengan bodoh memberikan bantuan lebih dari 33 miliar dolar kepada Pakistan dalam 15 tahun terakhir, dan mereka membalasnya dengan kebohongan, mengira pemimpin kami dungu. Mereka menyediakan tempat aman bagi teroris yang kami buru di Afganistan. [Selanjutnya] tidak lagi.”[]Sumber:anadolu agency

Baca juga: