Jumat, Juli 26, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaOpiniPentingnya Mengintegrasikan Kegiatan...

Pentingnya Mengintegrasikan Kegiatan Adat Aceh dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

Pentingnya Mengintegrasikan Kegiatan Adat Aceh dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Oleh: Heri Salmita, S.Pd
Mahasiswa S2 Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Bina Bangsa Getsempena, Banda Aceh

Kepala SDN Ujong Pulo Cut, Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan.

Menciptakan kesadaran budaya yang kuat. Ini memungkinkan anak-anak untuk memahami dan menghargai warisan lokal mereka, mengembangkan rasa identitas, serta memperkaya pengalaman belajar dengan nilai-nilai tradisional yang kaya makna.

Dengan demikian, integrasi kegiatan adat Aceh dapat membantu membangun pondasi karakter yang solid dan mengajarkan nilai-nilai seperti kebersamaan, tenggang rasa, dan cinta tanah air sejak usia dini dalam kehidupan sehari -hari.Sehingga timbul rasa menghargai terhadap keberagaman yang mengakui dan menghormati perbedaan dan latar belakang budaya, agama, suku dan lainnya.

Integrasi kegiatan adat Aceh dalam pembelajaran di sekolah dasar juga  memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk karakter dan pengembangan identitas kultural anak-anak. Melalui pengenalan tradisi lokal, anak-anak dapat belajar menghargai keberagaman budaya yang ada di sekitar mereka.

Pertama, melibatkan siswa dalam kegiatan adat Aceh seperti tarian tradisional, musik, dan upacara adat dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga membangun rasa kebanggaan akan warisan budaya mereka sendiri.

Kedua, integrasi kegiatan adat dapat memperkuat nilai-nilai sosial seperti kebersamaan dan gotong royong. Melalui kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan adat, anak-anak dapat belajar bekerja bersama dalam sebuah tim, menghargai peran masing-masing, dan merasakan kehangatan komunitas.

Ketiga, pembelajaran melalui kegiatan adat Aceh dapat menyelaraskan pendidikan formal dengan nilai-nilai lokal, menciptakan pengalaman belajar yang lebih nyata dan bermakna. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan sosial dan emosional yang mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari.

Secara keseluruhan, integrasi kegiatan adat Aceh di sekolah dasar bukan hanya tentang memahami budaya lokal, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai positif yang akan membimbing siswa menuju kedewasaan dengan kearifan lokal yang kuat. Integrasi kegiatan adat Aceh dalam pembelajaran di sekolah dasar memiliki sejumlah alasan yang mendalam:

  1. Pemahaman Identitas Budaya

Merupakan kesadaran dasar terhadap karakteristik khusus kelompok yang dimiliki seseorang dalam hal kebiasaan hidup, adat, bahasa dan nilai nilai budaya daerah. Hal itu dapat dilakukan dengan memperkenalkan kegiatan adat Aceh, membantu anak-anak memahami akar budaya mereka, menciptakan pengertian identitas yang kuat sejak dini.

Mengenalkan adat juga dapat menyadarkan siswa akan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang membentuk masyarakat Aceh. Juga, menghindarkan mereka dari kehilangan jati diri dalam arus globalisasi yang serba modern sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin canggih.

  1. Penghargaan Terhadap Keberagaman

Merupakan suatu sikap yang mengakui dan menghormati nilai, pengalaman, dan kontribusi yang dibawa setiap individu, terlepas dari latar belakang atau indentitas mereka. Mengintegrasikan kegiatan adat juga dapat memupuk penghargaan terhadap keberagaman budaya, mengajarkan anak-anak untuk menerima perbedaan dengan terbuka dan menghormati nilai-nilai yang beragam yang terdapat di sekitarnya.

  1. Pembelajaran Kontekstual

Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata. Hal tersebut dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyelaraskan kurikulum dengan kehidupan sehari-hari murid dapat memberikan pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan bagi siswa, meningkatkan minat mereka terhadap proses belajar di sekolah..

  1. Pembentukan Karakter

Pembentukan karakter pada hakikatnya merupakan hasil pemahaman dari hubungan yang dialami setiap manusia yaitu hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan sekitarnya  dan dengan sang pencipta. Pembentukan karakter juga melibatkan siswa dalam kegiatan adat membantu membangun karakter positif, seperti rasa tanggung jawab, kerja sama, dan kedisiplinan. Hal itu juga dapat memperkuat nilai-nilai moral yang diwariskan oleh tradisi Aceh, seperti kesederhanaan, integritas, dan rasa hormat terhadap sesama.

  1. Pengenalan Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial merupakan hal yang sangat penting dalaam pembelajaran karena keterampilan sosial adalah salah satu modal peserta didik untuk dapat berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan sosial juga  dapat  digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi komunikasi verbal dan non-verbal seperti berbicara, gerakan, ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Pengenalan keterampilan sosial juga merupakan kolaborasi dalam kegiatan adat Aceh mengembangkan keterampilan sosial siswa, mengajarkan mereka berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dalam tim.

  1. Preservasi Warisan Budaya

Presevasi budaya merupakan usaha untuk melestarikan budaya sehingga tetap dapat dinikmati dan diturunkan kegenerasi penerus yang akan datang. Integrasi kegiatan adat ke dalam pendidikan berperan dalam melestarikan warisan budaya Aceh, mencegah terkikisnya nilai-nilai tradisional yang berharga di era modern yang serba semakin canggih sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini.

  1. Pendidikan Multidimensional

Mendorong pendidikan yang lebih menyeluruh dengan menggabungkan aspek-aspek kultural dalam proses pembelajaran, menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan multidimensional. Dengan menggabungkan kegiatan adat Aceh dalam kurikulum sekolah dasar, tidak hanya terjadi peningkatan pengetahuan, tetapi juga terbentuk fondasi karakter yang kokoh, membekas sepanjang kehidupan siswa.

Integrasi kegiatan adat Aceh dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah langkah penting untuk membentuk identitas kultural, memperkaya pengalaman belajar, dan memupuk karakter positif pada anak-anak.

Dengan memahami, menghargai, dan melibatkan siswa dalam tradisi lokal, kita tidak hanya merawat warisan budaya yang berharga, tetapi juga membentuk generasi yang memiliki kepekaan terhadap keberagaman, nilai-nilai moral yang kuat, serta keterampilan sosial yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan.

Integrasi ini bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga menciptakan fondasi yang kokoh untuk perkembangan holistik siswa, menjadikan pendidikan lebih bermakna dan relevan dalam konteks lokal dan global. Integrasi kegiatan adat Aceh dalam pembelajaran di sekolah dasar memiliki kepentingan yang sangat signifikan dalam konteks pendidkan dan pelestarian budaya, dengan memasukan elemen-elemen budaya aceh kedalam kurikulum sekolah dasar.

Kita tidak hanya memperkuat hubungan antara generasi muda dengan warisan budaya mereka, tetapi juga membuka pintu untuk pembelajaran yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan untuk masa yang akan datang.

Dengan demikian melalui integrasi kegiatan adat Aceh dalam pembelajaran sekolah dasar dapat berperan aktif dalam membentuk generasi yang memiliki pemahaman mendalam, menghargai, keberagaman, dan siap menghadapi dunia yang semakin komplek dan multikultural.[]

Baca juga: