Sabtu, Juli 27, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaNewsTokoh Muslim AS...

Tokoh Muslim AS Peringatkan Trump

Ketua Kongres Masyarakat Muslim Amerika-Lingkaran Islam Amerika Utara (MAS-ICNA) Huseyin Ata memperingatkan aksi propaganda Presiden AS Donald Trump melawan umat Islam.

Dalam pembukaan MAS-ICNA di Chicago, Illinois, AS, Ata mengatakan hak dan kebebasan umat Muslim di AS menghadapi ancaman yang lebih besar dari masa sebelumnya.

“Kekacauan dan ketidakbijaksanaan pemerintahan saat ini telah meningkatkan ketidakjelasan bagi Muslim Amerika dan semua orang Amerika,” ujar Ata, dikutip Anadolu Agency, 30 Desember 2017.

Menurut Ata, propaganda tersebut bukan hanya melalui kata-kata, tapi sudah menjadi kebijakan setelah kemenangan Trump dalam pemilu.

Ata menilai sikap Trump telah mengeluarkan keputusan yang tak bijaksana dan bertanggung jawab seperti terlihat dalam kebijakan anti-imigran Trump dan larangan visa terhadap warga negara-negara Muslim. Ditambah pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

“Kami merasa hak dan kebebasan kami lebih terancam daripada sebelumnya, di negara yang menyatakan dirinya sebagai pembela toleransi, kebebasan, dan hak-hak sipil,” ujar Ata.

Sekretaris Jenderal US Council of Muslim Organizations, Oussama Jammal mengirimkan pesan bahwa Muslim tidak akan bisa dilarang masuk ke AS dan umat Muslim adalah bagian dari AS.

“Dengan hadir di sini, kepada semua orang kami menyatakan bahwa umat Muslim masih hidup dan memberikan kontribusi besar kepada negara,” kata Jammal.

Jammal mengingatkan, masyarakat Amerika terutama komunitas Muslim harus bersiap untuk pemilihan tahun 2018 dengan mempertimbangkan kebijakan Trump.

“Kita harus menunjukkan bahwa umat Islam di Amerika adalah masyarakat yang konsisten, dinamis, dan penting,” tambah Jammal.[] Sumber: dream.co.id

Baca juga: