LHOKSEUMAWE – Sebanyak 110 petinju akan adu jotos pada Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) di Lhokseumawe. Setiap kelas menyediakan delapan tiket menuju PORA. Pembukaan sudah dilakukan Ketua Harian KONI Aceh H Kamaruddin Abu Bakar pada Senin sore 1 November 2021 di Hotel Lido Graha.
Pria yang sering disapa Abu Razak itu meminta kepada Persatuan Tinju Seluruh Indonesia (Pertina) Aceh menjadikan ajang Pra-PORA sebagai momen kebangkitan. Karena pada PON XX tahun 2021, Cabang Tinju Aceh gagal meraih tiket ke Papua. “PON berikutnya pada tahun 2024 Aceh akan menjadi tuan rumah bersama Sumatera Utara, cabang tinju dipertandingkan di Sumatera Utara,” kata Abu Razak mengingatkan.
Sebagai tuan rumah, tambah Abu Razak, sangat besar harapan agar cabang tinju dapat menjadi salah satu penyumbang medali bagi kontingen Aceh nantinya. Oleh karena itu, segala persiapan harus dimulai secepat mungkin, salah satunya melalui ajang Pra-PORA Tinju Aceh tahun 2021.
Abu Razak menambahkan, menyampaikan bahwa prestasi olahraga Aceh selama dua PON terakhir terus menanjak, dimulai dari PON 2016 di Jawa Barat dimana Aceh berada di rangking 17 dengan raihan delapan emas, tujuh perak dan sembilan perunggu. Kemudian di PON 2021 Papua, Aceh naik ke rangking 12 dengan raihan 11 emas, enam perak, dan 10 perunggu.
“Kita telah bertekad, agar pada PON XXI tahun 2024 nanti, rangking dan medali oleh kontingen Aceh akan lebih bertambah dari PON sebelumnya. Karena itu butuh dukungan dari semua cabang olahraga di Aceh, termasuk dari Pertina Aceh,” sebut Abu Razak.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pertina Aceh, Azhari, SIP menyebutkan, para atlet yang terlibat dalam ajang Pra-PORA kali ini berjumlah sebanyak 110 orang dari 17 kabupaten/kota yang ada di Aceh. “Ada 25 kelas yang dipertandingkan,” kata Azhari Cage.
Azhari menambahkan, di masing-masing kelas tersebut, tersedia delapan tiket menuju PORA Pidie tahun 2022. Ia mewanti-wanti agar pelaksanaan Pra-PORA mengedepankan prinsip sportifitas. “Saya tidak akan mentoleril apabila ada yang dirugikan. Saya ingatkan agar penilaian dalam setiap pertandingan harus dengan sikap profesional,” tegasnya.[]