BANDA ACEH – Badan Pengembangan Bisnis Universitas Syiah Kuala (BPBU) mengunjungi Direktorat Bisnis IPB University di Kampus Dramaga Bogor, Senin, 20 Juni 2022. Tim USK dipimpin Ketua BPBU, Dr. Syaifullah Muhammad, didampingi Muslem Amiren, M.Info.Tech., Dr. Ratna Mulyany, Dr. Fifi Yusmita, dan Hendra Halim, M.E.
Tim USK disambut Direktur Bisnis IPB, Dr. Ahmad Yani, di salah satu unit bisnis IPB, Botani Kopi Nusantara. Dalam diskusi hampir tiga jam, IPB menyampaikan pengalaman panjang bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Saat ini di bawah Direktorat Bisnis IPB ada 23 unit bisnis yang dikelola ditambah satu holding company PT Bogor Life Science and Technology (BLST) dengan 13 anak perusahaan. Ada tiga klaster bisnis yang dikembangkan IPB, yaitu bisnis berbasis pelayanan, bisnis berbasis aset, dan bisnis berbasis ilmu pengetahuan.
Ahmad Yani menekankan pentingnya membangun tim dalam menyukseskan bisnis universitas. Filsofi universitas dengan tri dharma perguruan tinggi tidak boleh dilupakan. Bisnis di perguruan tinggi harus didedikasikan untuk mendukung kemandirian dan tri dhama.
“Tim di universitas pada semua direktorat harus kompak, saling bantu dan menguatkan. Kita tidak bisa bekerja sendiri, karena semua pihak akan terlibat dan berkontribusi dengan tupoksi masing-masing. Meski tidak mudah, tapi ini harus dilakukan,” ujar Ahmad Yani.
“Kebijakan rektor akan sangat menentukan. Rektor harus memberikan dukungan penuh melalui penempatan personel dan kompeten, implementasi berbagai SOP hingga berbagai terobosan berani dan pemberian rewards yang wajar untuk tim pelaksana,” tambah dia.
Untuk USK, dia merekomendasikan nilam dan pengembangan produk turunannya dari hulu ke hilir dapat menjadi salah satu core bisnis yang dikembangkan. “USK sudah leading dengan nilam Aceh yang memiliki banyak keunggulan” ucap Ahmad Yani.
Ketua Badan Bisnis USK, Syaifullah Muhammad, menyampaikan kunjungan tim pengembangan USK untuk belajar dari IPB dalam menyambut status USK yang akan segera bertransformasi menjadi PTNBH. Transformasi ini menuntut USK lebih kreatif dalam pengelolaan sumber daya kampus seperti sumber daya manusia, aset, dan inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kami mendapat amanat dari pimpinan, rektor dan para wakil rektor untuk merekam pengalaman IPB dan mencoba penerapannya di USK,” ujar Syaifullah.
“IPB juga universitas terkemuka di Indonesia yang memiliki kepakaran dan pengalaman hebat di bidang agrobisnis yang juga sedang dikembangkan oleh USK melalui beberapa komoditas unggulan daerah seperti nilam dan kopi,” tutur Syaifullah.
“Selain menyerap pengalaman IPB, kami juga berharap antara IPB dan USK bisa kerja bersama mengembangkan satu produk inovasi hasil riset yang dikomersialisasikan ke market. Kami ingin ada produk yang bisa dilepas ke masyarakat baik market nasional maupun internasional dengan logo dari IPB dan USK,” tambahnya.
Selama beberapa hari di Jawa, tim Badan Bisnis USK juga akan melaksanakan pertemuan dengan UI, ITB, dan Unpad serta beberapa pertemuan bisnis dengan perusahaan nasional dan internasional.[](ril)
