Selasa, September 17, 2024

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...

Panitia Arung Jeram PON...

KUTACANE - Panitia Pertandingan Cabang Olahraga Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut melarang belasan...

Salahkah Jika Tak Mampu...

Oleh: Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe Perbincangan seputar kompetensi...

Pengunjung Padati Venue Arung...

KUTACANE - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah mendatangi arena arung jeram Pekan Olahraga...
BerandaBegini Masyarakat Pidie...

Begini Masyarakat Pidie Jaya Zikir dan Doa Bersama Untuk Rohingya 

MEUREUDU – Zikir dan doa akbar untuk keselamatan muslim minoritas Rohingya, Arakan, Myanmar yang diprakarsai oleh MajlesTastafi (Tasawuf, Tauhid dan Fiqh) berlangsung syahdu dan khusuk dipanjatkan hampir 5.000 masyarakat Pidie Jaya di Masjid At-Taqwa Meureudu.

“Alhamdulillah acara zikir dan doa akbar berlangsung sukses. Masyarakat sangat antusias dan larut dalan untaian doa dan zikir tersebut untuk keselamatan masyarakat kita dan khususnya untuk muslim Rohingya di Myanmar,” ujar Teungku Ikhwani Daud Syah, M.A., sekretaris Tastafi Pidie Jaya kepada portalsatu.com, Jumat, 25 November 2016, malam.

Teungku Ikhwani menyebutkan, ribuan masyarakat yang mengikuti acara tersebut terpaksa harus berdiri lantaran tempat duduk terbatas. Hujan yang mengguyur pun tidak menghilangkan semangat masyarakat untuk terus berzikir dan berdoa yang diakhiri pengajian umum oleh Al-Mukarram Al-Mursyid Abu MUDI.

“Hujan sempat mengguyur tadi malam, tapi masyarakat tidak beranjak hingga acara selesai,” kata ulama muda Pidie Jaya itu.

Tgk Ikhwani menambahkan, tadi malam juga dilantik pengurus Tastafi Kecamatan Meureudu. Acara diakhiri dengan pengajian umum kajian Tafsir Khazin seputaran masalah riba.

“Abu Mudi selaku pimpinan Tastafi Pusat tadi malam juga melantik Tastafi Kecematan Meureudu dan pengajian pun mendapatkan apresiasi dan sambutan luar biasa. Bahkan banyak pertanyaan yang tidak sempat dijawab karena faktor waktu,” papar pimpinan dayah termuda di Pidie Jaya itu.[]

Baca juga: