BANDA ACEH – Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek. mengungkapkan, proporsionalitas Belanja Pegawai di Pemerintah Aceh sudah cukup efisien.
Hal tersebut disampaikan Reydonnyzar, saat memberikan keterangan kepada awak media, usai melaksanakan salat Dzuhur berjama’ah, di Musalla komplek Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.
Reydonnyzar mengungkapkan Belanja Pegawai Pemerintah Aceh berada di angka 7,80 persen, sedangkan rata-rata nasional 14,94 persen. Ini dapat diasumsikan, belanja pegawai pada Pemerintah Aceh itu sudah cukup efisien.
“Belanja pegawai ini adalah gaji, upah pegawai dan seterusnya,” ujar pria yang akrab di sapa Pak Dony itu.
Sedangkan Belanja Modal, meskipun masih sedikit di bawah rata-rata nasional, tetapi sudah ada peningkatan. Keberpihakan Belanja Modal Pemerintah Aceh sudah di atas 20 persen, yaitu 20,06 persen atau sedikit di bawah angka rata-rata nasional yaitu 21,11 persen.
“Ada komitmen dan keinginan yang baik dari kepala daerah dan legislatif untuk belanja modal ini. Kalau saya tidak salah, tahun lalu masih di angka 16 persen tapi sekarang sudah meningkat menjadi 20,06 persen,” kata Dony.
Reydonnyzar mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh di bawah Pemerintahan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang telah berhasil menekan angka belanja pegawai. Namun di sisi lain meningkatkan belanja modalnya.
Dony mengatakan belanja modal perlu ditingkatkan karena ini semata-mata untuk mengejar pertumbuhan.
“Kita tentu saja berharap agar tahun depan dapat lebih meningkat lagi, bahkan hingga di atas rata-rata nasional. Sedangkan pada proporsi Belanja Langsung atau Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Aceh menempati proporsi yang besar, yaitu berjumlah Rp3,781 triliun. Kenapa barang dan jasa kita dorong, karena ini juga membantu menumbuhkan perekonomian daerah.”
Reydonnyzar merincikan, Belanja Pegawai Pemerintah Aceh berada di angka Rp466 miliar, dan Belanja Modal Rp2,582 triliun.
“Pelan tapi pasti, ada kenaikan proporsi belanja, antara Belanja Modal dan Belanja Barang dan Jasa. Sedangkan di sisi yang lain, Pemerintah Aceh mampu menekan Belanja Pegawai. Ini dahsyat ini, Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp3,781 triliun,” kata Dony.[](bna)