TAKENGON – Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah ditengarai masih kekurangan 13.048 jamban. Saat ini ribuan rumah tangga di dua kabupaten itu disebut-sebut masih menggunakan jamban tradisional dan tidak layak pakai.
Hal itu disampaikan Dandim 0106 Aceh Tengah-Bener Meriah Letkol Inf Didit Hari Prasetyo dalam Sosialisasi Program Jambanisasi di Makodim setempat, Selasa, 23 Mei 2017.
Akibat dari buruknya kualitas jamban kata Didit, negara harus mengeluarkan triliunan rupiah untuk mengatasi berbagai penyakit yang timbul di tengah masyarakat.
“Di tahun 2016, negara mengalami kerugian hingga Rp. 42,3 T untuk pengobatan kesehatan yang diakibatkan karena jambanisasi buruk,” kata Didit.
Untuk itu katanya, sesuai pogram Presiden Jokowi, pada tahun 2019 mendatang, program jambanisasi ditarget rampung untuk seluruh pelosok tanah air.
Dasar ini pula kata Didit, TNI bersama elemen masyarakat, giat melakukan sosialisasi jamban bersih dan sehat. Terlebih jamban yang diperuntukkan untuk umum seperti di masjid dan tempat peribadatan lainnya.
Di tahun 2016 lalu katanya, Kodim 0106 juga telah membangun 120 unit jamban di wilayah Aceh Tengah – Bener Meriah dengan penerima manfaat masyarakat kurang mampu.
Program ini sebut Didit, akan terus dikembangkan guna mengejar target nasional pada tahun 2019 mendatang.
Hadir dalam acara itu sejumlah Forkopimda dan Forkopimda plus Aceh Tengah – Bener Meriah.[]