SIGLI – 17 Warga Beurabo, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie dikabarkan tumbang setelah memakan tapai beras pada Senin, 14 Maret 2016. Korban yang diduga keracunan itu umumnya anak-anak, lima di antaranya masih dirawat di RSU Chik Ditiro, Sigli.
Orang tua salah satu korban, Astina, kepada portalsatu.com saat ditemui di RSU Chik Ditiro pagi tadi mengatakan, anaknya Aura, 3,5 tahun, tumbang setelah mengonsumsi tapai yang dihidangkan di acara maulid di Dayah Babul Fata, Gampông Adang Beurabo.
“Anak saya, awalnya lemas dan muntah – muntah, setelah makan tapai di tempat Maulid,” katanya, Selasa, 15 Maret 2016.
Ia pun lantas membawa anaknya ke Puskesmas Padang Tiji untuk mendapatkan penanganan medis. Sampai di Puskesmas, kata Astina, sudah ada beberapa orang dirawat karena mengalami hal yang sama.
“Anak saya langsung dirujuk ke RSU Sigli,” katanya seraya menjelaskan kondisi anaknya semakin membaik.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Fajriman, ketika dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, sebanyak 17 warga tersebut diduga keracunan tapai. Pihak rumah sakit sudah mengirimkan sampel untuk uji laboratorium ke Banda Aceh, tapi hasilnya belum diterima. “Kita belum bisa memastikan keracunan apa, karena hasil lab belum turun,” katanya.
Dari 17 korban tersebut, lima di antaranya dirawat di RSU Chik Ditiro Sigli, yaitu Aura (3,5), M. Saiful (7), Herzami Yarda (4), Nabila Sakira (8) dan Nusa Nita (4). Sebagian lagi sudah diizinkan pulang. Selain di RSU Sigli, sebagian korban juga dirawat di Puskesmas Padang Tiji.[](ihn/*sar)