JAKARTA – Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menyambut kedatangan salah satu mahasiswa Aceh di Ukraina, Arif Fazillah, di Kantor BPPA, setelah menjalani masa karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Minggu, 13 Maret 2022.
Arif Fazillah merupakan satu dari tiga warga Aceh di Ukraina, yang sedang dilanda perang akibat invasi Rusia.
Kepala BPPA Almuniza Kamal, S.STP., M.Si., mengatakan pihaknya menyambut baik dengan kedatangan mahasiswa kedokteran asal Gampong Rambong, Meunasah Cot, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie itu setelah menjalani karantina sejak dipulangkan ke Indonesia bersama 79 Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya pada 3 Maret 2022 lalu.
“Kemarin Arif sudah menjalani tes PCR, hasilnya Alhamdulillah negatif. Jadi sebelum dipulangkan ke Aceh Arif akan tinggal di Mess Aceh di Jakarta dulu,” kata Almuniza didampingi Kasubbid Hubungan Antar-Lembaga dan Masyarakat BPPA, Cut Putri Alyanur.
Almuniza menjelaskan hasil diskusi pihaknya menyepakati akan memulangkan Arif bersama Muhammad Fata Abi Muntaho dan Sandi Putra Kelana yang saat ini masih di Polandia ketika tiba di Indonesia.
“Informasi dari Kementerian Luar Negeri, keduanya akan berangkat malam ini dari Polandia dan akan tiba besok (Senin) di Indonesia sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian keduanya akan menjalani masa karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan selama satu hari, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19,” katanya.
Muhammad Fata yang merupakan warga Desa Serba Jadi, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, dan Sandi Putra Kelana, warga Langsa, saat ini sudah berada di salah satu hotel di Polandia yang difasilitasi KBRI di sana, setelah berhasil keluar dari Ukraina.
Kedua warga Aceh ini adalah pengajar di salah satu sekolah Islam di Ukraina.
Almuniza menambahkan sesuai amanah Gubernur Nova, Pemerintah Aceh akan terus berusaha untuk memfasilitasi masyarakatnya yang memerlukan bantuan.
“Terutama mahasiswa Aceh yang saat ini di Ukraina. Mereka adalah masa depan dan kegemilangan Aceh nantinya. Jadi Pemerintah Aceh akan terus memantau dan mengontrol sejauh mana perkembangan terhadap mereka, terutama yang saat ini ada di Ukraina,” jelas Almuniza.
Bahkan, kata Almuniza, ini adalah perintah langsung dari Gubernur Aceh untuk mengontrol mahasiswa Aceh yang kena imbas konflik Ukraina dengan Rusia.
“Tadi sebelum Pak Gubernur Nova bertolak ke Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk mengahadiri undangan Presiden RI Joko Widodo, beliau berpesan agar saya memantau keberadaan mereka. Insya Allah, kita sudah tunaikan amanah Pak Gubernur,” ujar Almuniza.[](*)