LIVERPOOL – Liverpool akhirnya membatalkan kenaikan harga tiket menyusul protes keras dari suporternya. Langkah brilian ini mendapat pujian dari eks bek The Reds Jamie Carragher yang sempat ikut aksi walk out pekan lalu.
Akhir pekan lalu, ketika Liverpool bertanding melawan Sunderland di Anfield, ribuan pendukung The Reds memutuskan untuk meninggalkan stadion pada menit ke-77. Aksi walk out itu dilakukan untuk memprotes rencana kenaikan harga tiket.
Liverpool berncana menaikkan tiket, di mana tiket termahal pada saat matchday berubah dari 59 pounds (dekitar Rp 1,1 juta) menjadi 77 pounds (sekitar Rp 1,49 juta). Sementara, tiket musiman termahal naik menjadi 1.029 pounds (sekitar Rp 20 juta).
Harga tersebut dinilai amat mahal dan pendukung Liverpool pun keberatan. Pada akhirnya, teriakan fans itu didengar oleh para petinggi klub dan mereka pun menyatakan permintaan maaf.
Carragher, yang menonton laga tersebut dan ikut meninggalkan Stadion, pun kini bisa balik memuji setelah sempat mengkritik keras kebijakan mantan klubnya tersebut.
“Ketika saya mendengar bahwa pemilik Liverpool memutuskan tidak menaikkan harga tiket untuk dua musim ke depan dan juga meminta maaf atas rencana menjual tiket seharga 77 pound, saya bisa merasa bangga lagi kepada klub ini,” ujar Carragher dalam kolomnya di Daily Mail.
“Kelompok suporter sudah memulai sesuatu yang sangat penting hari Sabtu lalu ketika meninggalkan stadion pada menit ke-77 dan bola panas pun bergulir sehingga Fenway Sports Group (FSG) sadar bahwa mereka harus membuat koreksi atas keputusannya ini,” sambungnya.
“Memang tidak enak untuk dilihat tapi mereka setidaknya mau peduli dengan kondisi fans yang berbeda negara, tidak hanya diri mereka sendiri. Tidak ada yang ingin melihat stadion kosong melulu tentunya dan semoga saja cukup sampai di sini.”
“Anda tentu jarang melihat dalam kehidupan sehari-hari, orang yang mau mengakui kesalahan mereka, jadi angkat tangan untuk FS yang mau meminta maaf.”
“Surat terbuka yang mereka buat semalam ada sesuatu yang harus mereka lakukan dan keputusan membatalkan harga tiket selama dua tahun itu merupakan sebuah pembuktian.”[] sumber: detik.com