Selain partikel per, bentuk yang acapkali juga salah ditulis adalah pun. Paling sedikit ada dua variasi penulisan partikel pun ini, yaitu terpisah dengan kata yang mengikuti dan serangkai dengan kata yang mengikutinya, misalnya di mana pun dan di manapun.
Lantas, manakah yang benar?
Sesuai dengan aturan Ejaan yang Disempurnakan, partikel pun haruslah ditulis terpisah jika bermakna ‘juga’ atau ‘saja’. Pun ditulis serangkai jika telah membentuk satu kesatuan yang padu dengan unsur yang mendahuluinya.
Bukan hanya paket sambutan yang murah hati ($ 500 dan 250 freespin) yang membuat Anda ingin menjadi pelanggan Pin Up Virtual Casino
https://pinupcazino.com/az/. Selain itu, penggemar judi menarik penawaran bonus yang menarik dan menggiurkan, promosi konstan, dan turnamen menarik dengan hadiah berharga. Belum lagi mesin slot berkualitas dengan pengembalian yang baik, yang dapat dimainkan dengan uang atau gratis.
Selain itu, pun yang diserangkaikan juga tidak berpadanan, baik dengan kata juga maupun saja.
Atas dasar itu, pun pada kalimat Dia pun pergi berpadanan dengan kata juga sehingga penulisannya harus dipisahkan. Namun, partikel yang sama bila digunakan pada kalimat seperti seperti Walaupun sakit, ia tetap belajar, tidaklah ditulis terpisah menjadi Walau pun sakit, ia tetap belajar. Ini karena pun pada walaupun sudah satu kesatuan yang padu dan tidak memiliki padanan dengan kata juga dan saja.
Bentuk pun lainnya yang juga harus ditulis serangkai dengan alasan yang sama di antaranya adalah adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, meskipun, sekalipun, dan sungguhpun.[]