Ustaz Adi Hidayat mengatakan Puasa Rajab memiliki banyak manfaat. Dalil umum mengenai pahala ibadah di bulan Rajab dan bulan hurum lainnya adalah akan dilipat gandakan pahalanya dibanding bulan-bulan lainnya.
Selain itu berdasarkan hadis Muslim no. 1960, memperbanyak puasa di bulan Rajab dan bulan hurum lainnya adalah sunah.
Dikutip dari kanal YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat menjelasakan puasa membuat secara otomatis perbuatan maksiat akan anda tinggalkan dan semua jenis ketaatan akan dikerjakan ibadah itu.
Puasa adalah salah satu ibadah yang bisa meningkatkan rasa ingin beribadah kepada Allah, dan menjauhi segala bentuk maksiat.
Nabi Muhammad Sallahu alaihi wasallam biasa melakukan ibadah puasa saat datangnya bulan hurum atau bulan yang dimuliakan.
“Disebutkan di hadis Muslim no. hadits 1960, riwayat Sayyidah Aisyah dikuatkan oleh keterangan Ibnu Abbas, Nabi sering meningkatkan puasa di bulan-bulan hurum, termasuk bulan Rajab,” ujar Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Jika ingin berpuasa saat datang bulan hurum itu yang empat, Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab diperbolehkan.
“Kalau anda ingin kemudian meningkatkan puasa di bulan-bulan hurum, seperti Muharram, bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab, itu silakan boleh-boleh saja,” ucap UAH.
Banyak puasa yang bisa dilakukan saat datangnya bulan Rajab, seperti Senin Kamis, Ayyamul Bidh, puasa Daud, dan puasa lainnya tanpa ada batasan.
“Saya pengen puasa Senin, boleh, pengen puasa Kamis boleh, pengen puasa Senin Kamis silakan, pengen Ayyamul bidh silakan, pengen puasa Daud silakan, atau pengen misalnya puasa beruntun Senin puasa, Selasa puasa, Rabu puasa, Kamis tidak boleh, karena puasa di bulan-bulan hurum dianjurkan,” ujar UAH.
Demikian pembahasan manfaat puasa rajab dan hukum puasa Rajab menurut UAH.[]Sumber: jatim.suara.com
