BerandaKata Kabid Pengairan Soal Penyebab Banjir Aceh Utara

Kata Kabid Pengairan Soal Penyebab Banjir Aceh Utara

Populer

LHOKSUKON – Banjir yang melanda puluhan kecamatan di Kabupaten Aceh Utara diakibatkan sejumlah faktor. Di antara penyebab tersebut karena tanggul sungai dan gundulnya hutan.

“Itukan banjir tahunan, seperti biasa siklusnya. Selain itu, tanggulnya terlalu rendah, sehingga saat debit air sungai tinggi, airnya meluap melewati tanggul. Itu banjir kiriman dari Kabupaten Bener Meriah. Salah satu penyebab utama karena hutan gundul, makanya harus dilakukan reboisasi,” ujar Kepala Bidang Pengairan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Utara, Asnawi, saat dihubungi portalsatu.com, Kamis, 7 Desember 2017.

Terkait upaya pemerintah untuk mengurangi volume banjir, Asnawi menyebutkan, pihaknya sudah mengoperasikan tiga unit excavator untuk membersihkan sampah-sampah dan tanaman air yang tersangkut di sekitar jembatan, saluran air dan gorong-gorong.

“Kita sudah operasikan excavator di sejumlah kecamatan, meliputi Kecamatan Langkahan, Tanah Jambo Aye, Baktiya, Baktiya Barat, dan Lhoksukon. Excavator itu membersihkan sampah yang tersangkut di jembatan, saluran air dan gorong-gorong,” kata Asnawi.

Soal pembangunan Waduk Keuretoe di Kecamatan Paya Bakong, kata Asnawi, itu memang belum rampung. Ditambah lagi, persoalan pembebasan lahan hingga saat ini juga belum selesai.

“Jika nantinya selesai, bisa mengurangi debit air banjir. Di bawah waduk keuretoe masih ada empat anak sungai, Krueng Peutoe, Krueng Pirak dan lainnya. Jadi tidak bisa kita prediksi, apabila waduk selesai maka tidak ada lagi banjir. Bisa dikatakan mengurangi debit air. Misalkan biasanya ketinggian air berkisar antara 1,5 meter hingga 2 meter, nantinya akan berkurang menjadi 50 centi meter, memperkecil volume air,” kata Asnawi. []

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya