1//
Sebenih asa menembus tanah keras
menyisir tepi batas waktu dengan
sisa langlah untuk esok.
Patah, rebah terjungkal
berkelok ke awal kelana.
Agar asa tak membusuk.
2//
Hasrat ingin menempuh abadi adalah
watak tak terkira sambil melafal
makna dunia dan benda benda.
Putus, habis dan pasrah,
mendengar kembali denyut jam
agar detak jiwa tak menjadi senyap.
3//
Semua gejolak rindu
membongkah sunyi yang membatu.
Dari jejak was was
ke ujung arti ada:
Hanyut semula
Membelah sungai ma'rifat
sambil merangkai
kata “lambai dan sampai”.
Taufik Sentana
Dalam “Rindu rindu yang Berguguran”