BANDA ACEH – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kesehatan Unsyiah (IMKU) menggelar aksi penolakan terhadap Hari Tembakau Sedunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei. Aksi tersebut berlangsung di bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa 31 Mei 2016 sore.
Koordinator aksi, Firman Firdaus, mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap hari tembakau dunia.
“Perokok aktif di Indonesia sudah mencapai 51% dan angka kematian yang disebabkan oleh rokok sudah mencapai 5,4 juta jiwa setiap tahunnya,” kata Firman.
Menurutnya, bila kita mengacu pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan 10,21,28H Ayat 1 dan Pasal 20J UU Negara Tahun 1945 sangat jelas menyatakan bahwa masyarakat Indonesia berhak mendapatkan udara sehat dan bersih.
Namun, kata dia, walaupun adanya dasar hukum tentang penolakan terhadap tembakau, dalam menyikapi masalah ini pemerintah dan masyarakat seperti tidak serius sehingga terjadilah penerunan norma-norma sehingga perilaku merokok menjadi hal yang biasa oleh generasi muda.
“Kami menuntut agar Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dinas pendidikan Kota Banda Aceh untuk segera mensahkan qanun kawasan tanpa asap rokok di Kota Banda Aceh yang belum rampung sejak tahun 2014 lalu, menjadikan bahaya merokok dan pendidikan anti rokok sebagai kurikulum pendidikan, dan menolak RUU pertembakauan dengan alasan apapun dan mencabut prioritas dari proglegnas 2015-2019,” kata Firman.[](tyb)
Laporan Ramadhan