KATA prabayar dan pascabayar tercatat digunakan sejak Juni 2004 oleh PT Indosat. Kini dua kata ini semakin berterima di masyarakat disebabkan oleh penggunaan telepon seluler (di negara kita lebih dikenal dengan nama hape (HP), singkatan dari handphone) yang semakin meluas. Berdasarkan data dari Kementerian Kominfo tahun 2010, pada kurun waktu tahun 2007-2008 setiap rumah tangga Indonesia memiliki lebih dari satu nomor telepon seluler dengan rata-rata nasional 1,65 satu nomor telepon seluler.
Kata prabayar dan pascabayar pada awalnya memang hanya digunakan untuk penyebutan transaksi pembelian atau pembayaran pulsa telepon dan telepon seluler. Akan tetapi, saat ini kata ini juga digunakan untuk pembayaran tagihan listrik dan transaksi jual beli barang atau jasa lainnya. Saat ini kita mengenal istilah listrik prabayar bahkan juga ada tiket pesawat terbang pascabayar yang ditawarkan oleh agen perjalanan tertentu untuk menarik pelanggan.
Pemakaian kata prabayar dan pascabayar perlu dikaji melalui tulisan ini untuk memastikan tidak terjadi salah pemahaman karena konsep ini sebenarnya bukan berasal dari bahasa Indonesia, melainkan dari bahasa Inggris. Prabayar berasal dari bahasa Inggris, yaitu prepaid yang terdiri dari awalan pre– 'sebelum' dan kata dasar dalam bentuk pasif paid 'dibayar' atau secara harfiah berarti 'dibayar atau dibayarkan di muka' dan kata postpaid yang terdiri dari awalan post– 'sesudah' dan kata dasar dalam bentuk pasif paid 'dibayar' atau secara harfiah berarti 'layanan yang diperoleh dengan persyaratan tertentu sebelum membayar.
Apabila mengacu pada penggunaannya oleh para operator telepon genggam, kata prabayar dimaknai sama dengan prepaid dalam bahasa Inggris 'membayar sebelum memakai' atau lebih dipahami dengan 'memakai pulsa setelah membayar'. Jadi, sebelum menggunakan pulsa, pengguna telepon genggam harus membeli terlebih dahulu voucher pulsa dengan pilihan nominal yang ditetapkan. Setelah mendapatkan paket atau mengikuti petunjuk yang ada di voucher, operator memberitahukan bahwa pulsa bertambah.
Sebaliknya, kata pascabayar dimaknai sama dengan postpaid dalam bahasa Inggris 'membayar setelah memakai' atau lebih tepatnya 'memakai pulsa sebelum membayar'. Artinya, pelanggan membayar tagihan pulsa setelah menggunakan sejumlah pulsa dalam batas waktu tertentu. Contohnya, pembayaran telepon rumah yang dibayar per bulan berdasarkan jumlah pulsa yang telah digunakan.
Sekarang, mari kita cermati makna sebenarnya dari awalan pra– dan pasca– yang merupakan bentuk terikat dalam bahasa Indonesia. Jika digabungkan dengan kata dasar, awalan pra– bermakna 'sebelum' sedangkan awalan pasca– bermakna 'sesudah'. Bandingkan dengan bentuk-bentuk yang sudah umum. Contoh, kata pralahir merupakan hasil gabungan bentuk terikat pra– 'sebelum' dan lahir 'keluar dari kandungan'. Penggabungan ini menghasilkan makna 'berkenaan dengan bayi pada masa menjelang kelahiran; pranatal'. Contoh lain, pranikah 'sebelum menikah', prapuber 'menjelang puber', praremaja 'menjelang remaja', prasejarah 'masa sebelum mengenal tulisan', dan prasekolah 'sebelum masa sekolah; taman kanak-kanak'. Dengan beranalogi pada contoh-contoh tersebut sudah semestinya prabayar pun bermakna 'sebelum membayar'. Artinya, pelanggan dapat menggunakan pulsa sebelum membayar.
Konsep pemahaman prabayar 'sebelum membayar' akan lebih mudah diterima jika kita mengoposisikannya dengan pascabayar 'setelah membayar'. Awalan pasca– dalam bahasa Indonesia maknanya sangat jelas, yaitu 'sesudah'. Perhatikan bentuk-bentuk, seperti pascasarjana 'sesudah sarjana', pascapanen 'sesudah panen', pascajual 'sesudah jual', pascaproduksi 'sesudah produksi', pascareformasi 'sesudah reformasi', dan pascalahir 'sesudah lahir'. Semua kata tersebut mengandung makna 'sesudah'. Awalan pasca– adalah bentuk terikat yang apabila diserangkaikan dengan kata bayar menjadi pascabayar yang menghasilkan makna 'sesudah bayar'. Oleh karena itu, seharusnya pulsa pascabayar bermakna 'pulsa yang bisa digunakan sesudah membayar; membayar di muka atau telah lunas'.
Dengan demikian, ternyata selama ini pemaknaan kata prabayar dan pascabayar telah dipahami secara terbalik. Jadi, apabila pembaca mendapat tawaran jasa atau barang dengan jenis pembayaran prabayar dan pascabayar sebaiknya mintalah penjelasan lebih lanjut mengenai program yang dimaksud.[]
Sumber: Tribun Manado