Selasa, September 17, 2024

Tujuh Organisasi Deklarasikan Komite...

BANDA ACEH – Tujuh organisasi mendeklarasikan Komite Keselamatan Jurnalis (KKI) Aceh di Banda...

Sejumlah Akun Palsu Catut...

BANDA ACEH - Sejumlah akun palsu yang mengatasnamakan H.M. Fadhil Rahmi, Lc., M.Ag.,...

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...

Panitia Arung Jeram PON...

KUTACANE - Panitia Pertandingan Cabang Olahraga Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut melarang belasan...
BerandaMendaratkan Kaki di...

Mendaratkan Kaki di ‘Planet Mars’ Yordania

Mengunjungi Gurun Pasir Wadi Rum seperti mengunjungi Planet Mars dalam film ’The Martian’, pasirnya berwarna cokelat dengan semburat oranye ditambah batu-batu besar berwarna senadai.

Wadi Rum terletak sekitar lebih dari 100 kilometer dari Petra, di Provinsi Aqaba. Memiliki luas 720 kilometer persegi, Wadi Rum merupakan kawasan konservasi.

Meski hanya terlihat padang pasir yang tandus, sejak ribuan tahun lalu ada masyarakat yang menghuni tempat ini, Suku Bedouin. Merekalah yang ikut mengembangkan destinasi wisata hingga saat ini karena kepandaian dan keramahannya, dibantu oleh pihak-pihak lainnya sebagai penyumbang dana.

Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan selagi menikmati indahnya Wadi Rum. Di pusat pengunjung, ada jasa penyewaan mobil untuk berkeliling kawasan. Mobil bisa mengangkut delapan penumpang sekaligus, empat di dalam mobil, dan empat lagi di luar mobil yang terbuka. Taris penyewaan termasuk biaya pengendara dan pemandu.

Angin berembus kencang ketika pengendara menginjak pedal gas. Ban-ban yang kekar pun langsung meninggalkan jejak di atas pasir yang halus. 

Dari kejauhan terlihat siluet bukit-bukit batu yang bermandikan cahaya matahari. Langit biru dan awan tipis menambah indah pemandangan. Benar-benar sepertiberada di planet lain, apalagi saat itu suasana sedang sepi.

Mobil yang ditumpangi berhenti di sebuah ujung tebing. Pemandangannya sangat mengagumkan. Hamparan pasir cokelat yang merona oranye mengampar luas. Bidikan kamera langsung mengarah ke setiap sudut. 

Untungnya kami berkunjung saat musim dingin, meski matahari bersinar terik angin dingin yang menerpa membuat suhu terasa sejuk. Tapi tanpa sadar, matahari sudah membakar kulit.

Kembali menginjak pedal gas, mobil yang kami tumpangi bergoyang tak tentu arah, menghadapi medan jalan yang naik turun dengan kecepatan cukup tinggi. Ternyata kami tiba di suatu tempat yang terdapat banyak unta. Sensasi melihat unta di padang gurun sungguhan memang terasa berbeda. 

Selain berkeliling dengan menggunakan mobil, ada beberapa kegiatan lainnya di Wadi Rum yang bisa dilakukan pengunjung. Kebanyakan yang ditawarkan adalah kegiatan luar ruang, seperti memanjat tebing.

Bagi yang ingin menginap di Wadi Rum, beberapa agen perjalanan wisata juga menyediakan jasa penginapan di tengah gurun dengan mendirikan tenda-tenda. Namun, saat musim dingin, hal itu tidak dianjurkan karena suhu dapat berubah drastis dan sangat dingin.[]Sumber:CNNIndonesia

Baca juga: