Orang sering menganggap bahwa kalimat yang strukturnya lengkap sudah merupakan kalimat yang benar. Anggapan itu memang ada benarnya sebab salah satu syarat kalimat yang benar memang strukturnya harus lengkap, misalnya ada subjek dan predikat (SP) atau subjek, predikat, dan objek (SPO). Unsur penting yang sering kurang diperhatikan adalah pernalaran. Akibatnya, sering ditemukan kalimat sebagai berikut.
(1) Laporan ini terutama ditujukan untuk melengkapi kekurangan laporan pada semester yang lalu. Oleh karena itu, laporan ini hanya berisi teknis pelaksanaan kegiatan.
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan pernalaran. Perhatikan makna bagian kalimat melengkapi kekurangan laporan semester yang lalu. Kita dapat bertanya “Apakah yang menjadi lengkap dengan hadirnya laporan itu?” Jawabnya, yang menjadi lengkap tentulah kekurangan. Artinya, kekurangan yang ada akan bertambah lengkap. Padahal, yang dimaksudkan oleh penulis laporan itu ialah bahwa laporan itu untuk melengkapi laporan semester yang lalu sehingga kekurangan pada laporan itu dapat teratasi atau kekurangan pada laporan itu akan menjadi tinggal sedikit. Oleh karena itu, kalimat (1) itu dapat diperbaiki menjadi sebagai berikut.
(la) Laporan ini terutama dimaksudkan untuk melengkapi materi laporan pada semester yang lalu. Oleh karena itu, laporan ini hanya berisi teknis pelaksanaan kegiatan.
(Ib) Laporan ini terutama dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan laporan pada semester yang lalu. Oleh karena itu, laporan ini hanya berisi teknis pelaksanaan kegiatan. Kesalahan lain terdapat pada contoh berikut.
(2) Dokter di rumah sakit ini selalu berusaha keras menyembuhkan penyakit pasiennya.
(3) Ternyata Joko tidak saja dapat mengejar ketinggalannya, tetapi juga dapat memimpin pertandingan.
Pada contoh (2) di atas terdapat kesalahan karena yang akan disembuhkan ialah penyakit pasien, bukan pasien. Penyembuhan itu dilakukan dengan cara membasmi penyakit. Pada contoh (3) yang dikejar oleh Joko adalah nilai lawannya, bukan selisih nilai tertinggal antara Joko dan lawannya. Dengan demikian, kedua kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.
(2a) Dokter di rumah sakit itu selalu berusaha keras menyembuhkan pasiennya.
(2b) Dokter di rumah sakit itu selalu berusaha keras membasmi penyakit pasiennya.
(3a) Ternyata Joko tidak saja dapat mengejar nilai lawan(nya), tetapi juga sekarang dapat memimpin pertandingan.
(3b) Ternyata Joko tidak saja dapat mengejar kemajuan lawannya, tetapi juga dapat memimpin pertandingan.
Kesalahan berikut ternyata lebih menarik.
(4) Penduduk desa berbaris dengan tertib di tepi jalan menunggu iring-iringan jenazah Pak Sumo, warga desa mereka yang malang.
(5) Larutan itu dapat menghilangkan sariawan, panas dalam, hidung tersumbat, dan bibir pecah-pecah.
Pada kalimat (4) di atas terdapat informasi yang tidak masuk akal, yaitu iring-iringan jenazah Pak Sumo. Bukankah iring-iringan jenazah berarti jenazah yang berjalan beriring-iringan? Arti pernyataan itu tidak masuk akal karena jenazah tidak dapat berjalan. Biasanya, yang beriringan itu ialah orang-orang yang mengantar usungan jenazah menuju ke pemakaman. Oleh karena itu, kalimat (4) dapat diperbaiki sebagai berikut.
(4a) Penduduk desa berbaris dengan tertib di tepi jalan menunggu iring-iringan pengantar jenazah Pak Sumo, warga desa yang malang.
Pada kalimat (5) seharusnya yang akan dihilangkan ialah sariawan dan panas dalam, sedangkan tersumbat dan bibir pecah-pecah tentu harus disembuhkan, bukan dihilangkan.
Lihat perbaikan berikut.
(5a) Larutan itu dapat menghilangkan sariawan dan panas dalam serta dapat menyembuhkan hidung tersumbat dan bibir pecah-pecah.
Sumber: Pusat Bahasa