BLANGKEJEREN – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022 di Balai Musara Blangkejeren, Senin, 29 Maret 2021. Kegiatan tahunan itu merupakan rencana kerja tahun 2022 untuk mengnyingkronkan program Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dengan Provinsi Aceh.
Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru, dalam sambutannya mengatakan ada tiga poin usulan yang harus disampaikan Reza Ferdian selaku Kabid SDA Bappeda Aceh kepada Gubenur Aceh. Usulan itu merupakan program kegiatan untuk menekan angka kemiskinan, karena saat ini Gayo Lues adalah kabupaten termiskin di Aceh setelah Aceh Singkil.
Ketiga poin kegiatan diusulkan Bupati itu adalah pembangunan sub-Bendungan Raklunung daerah Aih Sejuk. Bendungan ini, kata Amru, mengaliri persawahan warga hingga 12 hektare lebih dan menjadi prioritas agar swasembada pangan tetap terpenuhi, dengan anggaran dibutuhkan dari APBA Rp1,5 miliar.
“Kami juga sangat membutuhkan anggaran rehab Oprit PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di Kabupaten Gayo Lues, Rp3 miliar. Kemudian poin ketiga, pembangunan rumah layak huni senilai Rp9,5 miliar, supaya rumah yang dihuni masyarakat memenuhi standar untuk keluar dari garis kemiskinan,” katanya di hadapan Anggota DPRK Gayo Lues, kepala dinas, badan dan kantor.
Bupati Muhammad Amru juga menekankan kepada pejabat Gayo Lues agar benar-benar menempatkan anggaran yang ada, dan jangan hanya berpangku tangan dengan mengolah anggaran daerah saja. Akan tetapi, kepala dinas harus berlomba-lomba mendapatkan anggaran tambahan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.
“Jangan pernah berpikir bagaiman cara menghabiskan anggaran, tetapi berpikirlah bagaimana cara menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena sekarang ini masih banyak potensi yang belum tergali,” jelasnya.
Bupati Gayo Lues mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Bappeda Aceh yang telah menganggarkan proyek multiyears jalan Gayo Lues-Abdya dan jalan Gayo Lues-Aceh Timur. “Pembangunan jalan itu sangat besar manfaatnya untuk Gayo Lues dan masyarakat pedalaman Aceh lainnya, dan bisa meningkatkan prekonomian masyarakat”. []