Selasa, September 17, 2024

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...

Panitia Arung Jeram PON...

KUTACANE - Panitia Pertandingan Cabang Olahraga Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut melarang belasan...

Salahkah Jika Tak Mampu...

Oleh: Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe Perbincangan seputar kompetensi...

Pengunjung Padati Venue Arung...

KUTACANE - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah mendatangi arena arung jeram Pekan Olahraga...
BerandaNikmatnya Pelleng, Makanan...

Nikmatnya Pelleng, Makanan Khas Suku Pakpak di Subulussalam

SUBULUSSALAM – Pelleng, makanan khas suku Pakpak yang berdomisili di Kota Subulussalam. Saat ini makanan berwarna kuning tersebut disukai semua kalangan di Subulussalam.

Pelleng biasanya disajikan pada waktu tertentu seperti acara syukuran, kenduri sunat rasul, pesta perkawinan, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan adat.

Namun terkadang ada juga warga memasak makanan tradisional itu pada hari biasa dan mengundang sanak saudara mereka datang ke rumah untuk makan bersama.

“Kalau dulu masakan Pelleng ini hanya hari tertentu seperti penyambutan raja dan acara adat di kampong, sekarang kapan suka, ya, masak aja,” kata warga Subulussalam, Fadli Sambo kepada portalsatu.com, Jumat, 8 Juli 2016.

Sebenarnya manfaatnya dengan nasi putih biasa sama saja. Hanya saja cara pengelohan berbeda sehingga terasa lebih nikmat dan menggugah selera saat mencicipinya. Apalagi mereka yang sudah terbiasa dengan makanan itu.

Pelleng terbuat dari beras putih dimasak lebih lunak dari nasi biasa, lalu dihaluskan menggunakan cobek (ulekan). Siapkan asam cikala dan bumbu lainnya seperti kunyit hingga warnanya berubah jadi kuning.

Setelah halus kemudian dibentuk sesuai ukuran yang diinginkan dan disajikan dalam piring. Agar lebih nikmat, masakan sekor ayam kampung, beri bumbu lebih banyak sehingga kuah lebih terasa dan kental.

Di Subulussalam, Pelleng hanya tersedia pada hari Minggu di Pasar Tradisional Terminal Terpadu Kota Subulussalam. Satu porsi biasanya dijual Rp15 ribu. Anda tertarik? Silakan datang untuk mencobanya.[]

Laporan Dirman Bakongan

Baca juga: