LHOKSEUMAWE – Operasional PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) terhenti akibat terkendala pasokan gas dari PT Medco E&P Malaka. Namun, PIM masih mempunyai stok pupuk urea subsidi sebanyak 130 ribu ton untuk dua bulan ke depan.
“Sekarang sudah sentralisasi pemasaran di pusat atau PT Pupuk Indonesia (Persero). Jadi, seluruh kebutuhan pupuk nasional itu ditanggulangi oleh PI (Pupuk Indonesia), baik di PIM maupun distribusi ke daerah lainnya. Maka para petani tidak perlu khawatir, karena secara kuota subsidi yang sudah ditetapkan pemerintah itu tidak berkurang dan tidak ada kendala,” kata Manajer Humas PT PIM, Nasrun, kepada wartawan, Kamis, 17 Juni 2021.
Nasrun menyebut wilayah pemasaran PT PIM delapan provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. “Aceh mendapat kuota pupuk yang ditetapkan pemerintah sebanyak 76 ribu lebih. Maka kita mengimbau kepada petani di Aceh tidak perlu khawatir dengan berhentinya operasional pabrik PT PIM, karena ketersediaan pupuk menjadi tanggung jawab pemerintah dalam kaitan ketahanan pangan nasional sehingga ditetapkanlah subsidi,” ujarnya.
“Sedangkan PIM hanya sebagian kecil dari yang ditetapkan secara nasional yaitu untuk delapan wilayah (provinsi) pemasaran. Artinya, untuk pupuk subsidi tetap akan disalurkan kepada petani dan jangan khawatir,” tambah Nasrun.
Menurut Nasrun, dari segi operasional pabrik PIM memang terhenti sementara, karena berdasarkan informasi dari PT Medco ada pemeliharaan sumur gas. “Selama ini kita kontraknya dengan Pertamina dan PT Pertagas Niaga (PTGN). Jadi, bukan dengan Medco, mereka (Medco) hanya sebagai sumber gas yang disuplai ke Pertamina dan PTGN. Artinya, PIM tidak langsung (kontrak) dengan pihak Medco, tapi sumber gasnya berasal dari perusahaan tersebut,” ujarnya.
“Sehingga apabila PT Medco ada pemeliharaan atau perbaikan di sumur gas, maka dampaknya ke PIM juga. Maka mulai tanggal 29 Mei 2021, PT PIM berhenti operasional produksi pupuk. Jika nanti suplai gas normal kembali tentu pabrik PIM akan segera beroperasi,” tutur Nasrun.
Meskipun berhenti operasional, kata Nasrun, aktivitas PIM seperti biasa. “Khusus untuk di pabrik itu ada perbaikan-perbaikan kecil, sehingga ini merupakan kesempatan ada hal-hal yang perlu untuk diperbaiki sambil menunggu suplai gasnya masuk kembali. Memang secara teknis batasan waktu terhenti (pasokan gas) itu dari pihak Medco juga belum bisa menyampaikan, tapi insya Allah dalam waktu dekat akan bisa normal kembali,” pungkasnya.[]