Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Israel menghancurkan prospek penyelesaian politik berdasarkan solusi dua negara melalui permukiman di Tepi Barat yang direbut dalam perang Timur Tengah 1967.
Sebagian besar negara memandang permukiman di Tepi Barat itu ilegal.
Presiden Abbas mengancam akan mencabut pengakuan Palestina atas Israel jika mereka tidak menarik diri dari Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur dalam waktu satu tahun.
“Jika ini tidak tercapai, mengapa (kami) tetap mengakui Israel berdasarkan perbatasan 1967? Mengapa (kami) mempertahankan pengakuan ini?” kata Abbas, seperti dikutip Reuters.
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Gilad Erdan mengecam pernyataan Abbas. Ia menuduh Palestina menolak perdamaian dengan Israel.
“Pidato Abu Mazen (Abbas) penuh dengan kebohongan,” kata dia.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett akan berpidato di sidang PBB pada Senin (27/9).
Dia menentang kenegaraan Palestina tetapi pemerintahnya telah berjanji untuk menghindari keputusan sensitif terhadap Palestina dan sebaliknya fokus pada masalah ekonomi.
Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara.
Pernyataan tersebut diungkapkan Joe Biden saat berbicara di sidang PBB pada Selasa (21/9).
Biden akan memastikan “masa depan Israel sebagai negara demokratis yang hidup dalam damai bersama dengan negara Palestina yang demokratis dan berlangsung selamanya.”[]sumber:tempo.co