Rabu, September 18, 2024

Kajari Aceh Tenggara: Kami...

KUTACANE - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Tenggara, Lilik Setiyawan, S.H., M.H., berkomitmen...

Tim Jabar Kembali Sabet...

KUTACANE - Tim Jawa Barat (Jabar) kembali merebut medali emas cabang olahraga arung...

Putra Anggota Polres Gayo...

BLANGKEJERN - Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh putra Gayo Lues Haikal Al-Fakhri, putra...

Panitia PON XXI Aceh-Sumut...

KUTACANE - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Aceh-Sumut meminta maaf kepada...
BerandaNewsPeneliti Jepang Kunjungi...

Peneliti Jepang Kunjungi Rohingya di Shelter Blang Adoe

LHOKSEUMAWE – Tiga peneliti dari The Sasakawa Peace Foundation (SPF) Jepang berkunjung ke Integrated Community Shelter (ICS) Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, 5-6 Februari 2016. Ketiga peneliti tersebut Akiko Horiba, Mariko Hayashi dan Fumiko Okamtoto. Ada pula wartawan NHK bernama Yuko Aizawa.

Presiden Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR), Syuhelmaidi Syukur menyebutkan para peneliti tersebut tertarik mengetahui lebih dalam tentang konflik yang diderita para pengungsi Rohingya serta penanganan mereka setelah tiba di Provinsi Aceh. Selain di Desa Blang Adoe, Aceh Utara, para pengungsi Rohingya juga ditampung di Bayeun, Aceh Timur, Kuala Langsa dan Lhok Bani, Kota Langsa.      

Selama berada di ICS Blang Adoe, para peneliti mewawancarai sejumlah pengungsi untuk mendapatkan informasi yang riil tentang kisah perjalanan. Para relawan yang selama ini terlibat dalam penanganan pengungsi Rohingya juga ikut diwawancarai secara mendalam.       

“Selain tiga peneliti dari Jepang, ICS Blang Adoe juga kedatangan dua peneliti dari The Habibie Center, Johari Efendi dan Sopar Peranto. Mereka datang dengan pesawat yang sama pada Jumat sore kemarin. Begitu mendarat, mereka langsung minta dibawa ke ICS,” kata Zainal Bakri, Media Relation KNSR kepada portalsatu.com, Sabtu, 6 Februari 2016.

Menurut Zainal, para peneliti dari SPF Jepang dan The Habibie Center yang datang ke ICS, fokus pada penelitian tentang konflik dan perdamaian. “Kedatangan mereka ke lokasi pengungsi Rohingya menujukkan bahwa isu tentang Rohingya masih terus bergulir di kancah internasional. Kita berharap perhatian besar dunia ini akan mempercepat penanganan Rohingya ke depan, baik yang masih berada di Myanmar maupun yang sudah menjadi pencari suaka di luar negara mereka,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah peneliti dari Australia dan Malaysia berkunjung ke ICS Blang Adoe untuk kegiatan serupa.[]

Baca juga: