BANDA ACEH – Promotor olahraga Aceh, Firman Saputra, menilai, setahun belakangan, selama pandemi, tidak ada even olahraga yang bisa diselenggarakan. Hal tersebut, menurutnya, karena tidak ada kejelasan aturan dari pihak pemerintah.

“Pemerintah sebenarnya bisa mengeluarkan aturan membolehkan kegiatan olahraga dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Jangan terlalu kaku dalam menyikapi sebuah persoalan. Bagi teman atlit hari ini yang menggantungkan mata pencaharian pada pertandingan antar gampong, tidak dapat menambah penghasilan karena perandingan tidak dapat dilaksanakan. Kalaupun acara dilaksanakan, para promotor acara dihantui oleh larangan keramaian. Idealnya ada aturan baku dari sasgas covid-19 untuk even olahraga,” kata Firman, Senin, 25 Januari 2021.

Di beberapa kabupaten/kota di Aceh, ada dilaksanakan even olahraga dengan menerapkan prokes, misalnya, mewajibkan setiap penonton untuk memakai masker dan atlit pemain dites rapid.

“Mengapa tidak dipilih cara seperti itu saja. Lagi pula, di masa pendemi ini, masyarakat perlu berolahraga untuk menjaga kesehatannya. Apalagi tahun depan, Aceh mengadakan even olahraga sekelas nasional. Porwil, PON, dan sebagainya, yang menuntut diadakannya banyak pertandingan sebelum itu supaya even maksimal,” kata Firman.

Kata dia, proses Pekan Olahraga Aceh (Pora) di Sigli juga membutuhkan atlit handal dari sekarang. Menurutnya, para atlit sudah lelah dengan isu corona tersebut.

“Mereka para atlit terus berlatih, tetapi tidak tahu kapan harus bertanding. Pemerintah harus tegas, setidaknya, masih berpikir tentang olahraga. Dalam kehidupan, yang diperlukan adalah keseimbangan. Di akhir bulan Februari 2021, Turnamen Bola Volly Aceh Open 2021, seluruh penonton wajib memakai masker dan mengikuti prokes,” kata Firman.[]