Jakarta-Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi melaju pada kisaran support 5.825-5.850 dan resisten 5.878-5.896. Saham-saham inilah yang dapat dikempit untuk sepekan ke depan. Apa saja?
Kepada INILAHCOM, Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas memberikan rincian penjelasannya berikut ini:
1. Satelit Telkom 1 Ganduli Gerak IHSG
Pergerakan IHSG di pekan kemarin berbalik melemah dengan penurunan sekitar 0,87 persen. Angka tersebut di bawah pekan sebelumnya yang naik 0,37persen. Selain dari imbas pergerakan bursa saham global juga dibarengi dengan maraknya aksi jual setelah IHSG menyentuh level tertingginya.
Adapun high level yang diraih mencapai 5.914, di bawah tipis sebelumnya di 5.916. Masih adanya aksi jual asing dan kembalimelemahnya laju rupiah juga berimbas negatif pada IHSG.
Laju IHSG hingga penutupan di akhir pekan lalu menghabiskan sesi perdagangannya di zona merah meski sempat menguat di awal sesi.
Selain kebetulan adanya pemberitaan terkait dengan gangguan pada satelit milik TLKM yang mengganggu jaringan layanan ATM beberapa bank, juga dibarengi dengan kondisi bursa saham Asia yang cenderung variatif melemah.
Di sisi lain, meski laju rupiah sempat bergerak naik yang dibarengi dengan kenaikan tipis volume beli asing namun, tidak juga mampu mengangkat IHSG. Asing mencatatkan nett sell Rp1,48 triliun dari pekan sebelumnya nett sell Rp1,68 triliun.
2. Arah ISHG Sepekan ke Depan
Pergerakan IHSG dalam sepekan ke depan, Senin (4/9/2017) hingga Jumat ( 8/9/2017) diperkirakan berada pada kisaran level support 5.825-5.850 dan resisten 5.878-5.896 dibandingkan pekan sebelumnya di level support 5.810-5.830 dan resisten 5.935-5.952.
Hammer candle terkonfirmasi terbentuk di bawah upper Bollinger band area dalam mulai terbatasnya kenaikan dan cenderung berbalik melemah. Moving Average Convergence Divergence (MACD) mulai berbalik turun. Relative Strength Index (RSI), Stochastic, and William’s %R berbalik turun.
Dalam sepekan ke depan yang merupakan awal bulan September tentu akan membuat pelaku pasar waspada masih adanya sentimen negatif, terutama dari global yang tidak mudah untuk diprediksi. Secara psikologis dan emosional tentunya akan membuat pelaku pasar menahan diri.
Kondisi itu tentunya berimbas pada laju IHSG yang kembali tertahan. Apalagi pelaku pasar tidak terlalu melihat indeks maupun sektor dalam melakukan transaksi karena didasarkan pada isu, rumor, dan momentum sentimen sesaat sehingga lebih kepada saham secara individual yang berhubungan dengan isu, rumor, dan momentum sentimen tersebut.
Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG serta waspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung.
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai pertimbangan para pemodal. Berikut ini saham-sahamnya:
3. PT Lippo Cikarang TBK (LPCK)
Saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), rekomendasi trading buy selama bertahan di atas Rp4.720. Secara teknikal, level support berada di kisaran Rp4.680-4720 dan resisten di Rp4.820-4.880.
4. PT Panin Financial Tbk
Saham PT Panin Financial Tbk, rekomendasi trading buy selama dapat bertahan di atas Rp242. Secara teknikal, level support berada di kisaran Rp240-242 dan resisten Rp255-256.
5. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
Saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), rekomendasi Buy on Weakness (BoW) di kisaran Rp306-Rp308. Secara teknikal, level support berada di kisaran Rp302-Rp306 dan resisten Rp320-Rp326.
6. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
Saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), rekomendasi trading buy selama dapat bertahan di atas Rp1.200. Secara teknikal, level support berada di kisaran Rp1.160-Rp1.190 dan resisten Rp1.255-Rp1.300.
7. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
Saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), rekomendasi trading buy selama dapat bertahan di atas Rp292. Secara teknikal, level support berada di kisaran Rp289-Rp292 dan resisten Rp300-Rp304.[]Sumber:inilah