Kamis, September 19, 2024

Aceh Tambah Medali Perunggu...

KUTACANE - Tim arung jeram Aceh menambah medali perunggu dari nomor lomba Slalom...

Aqil Fadhillah Pimpin Gapensi...

SUBULUSSALAM - Aqil Fadhillah Aradhi dipercayakan memimpin Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi)...

Diwarnai Protes Sumut, DKI...

KUTACANE - Kontigen Sumatera Utara melayangkan protes keras terhadap DKI Jakarta terkait adanya...

Polisi Gayo Lues Akan...

BLANGKEJEREN - Akun-akun palsu di media sosial facebook mulai bermunculan di Kabupaten Gayo...
BerandaSastrawan Afrizal Malna...

Sastrawan Afrizal Malna Bacakan Puisi ‘Aku Setelah Aku’

Dalam acara bertajuk “Kalung Dari Teman,” Afrizal Malna membacakan puisi berjudul “Aku Setelah Aku.” Puisi “Aku Setelah Aku” merupakan salah satu puisi yang terdapat dalam buku “Kalung Dari Teman” karya Afrizal Malna.

Bertempat di Kafe Poem Coffee, hari Sabtu 10 Mei 2014, acara ini diselenggarakan oleh komunitas “ARTBOX” sebagai sebuah acara sharing puisi dan musik sekaligus acara perpisahan untuk Afrizal Malna yang akan berangkat residensi artis selama satu tahun di Jerman.

Sastrawan Afrizal Malna menolak menerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) yang diberikan dalam upacara pemberian penghargaan di Djakarta Theatre, Jakarta, Sabtu 20 Agustus 2016 malam.

Laman Wikipedia menyebutkan, Afrizal malna lahir pada 7 Juni 1957, berprofesi sebagai sastrawan, penulis, esais, penyair, aktor. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek, novel, esai sastra yang dipublikasikan di berbagai media massa.

Afrizal juga menulis teks pertunjukan teater yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan di Indonesia dan mancanegara. [Kekhasan karyan Afrizal Malna adalah lebih mengangkat tema dunia modern dan kehidupan urban, serta objek material dari lingkungan tersebut. Korespondensi antarobjek itulah yang menciptakan gaya puitiknya.

Pada tahun 2015 Indonesia menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair (FBF), digelar pada 14-18 Oktober 2015 di Jerman. FBF adalah pameran buku tertua dan terbesar di dunia yang dihadiri lebih dari 132 negara dan lebih dari 260 ribu pengunjung. Afrizal Malna, termasuk salah seorang peserta tahun itu.[]

Baca juga: