Ustaz Tengku Zulkarnain berpulang ke Rahmatullah pada Senin, 10 Mei 2021 malam bertepatan hari ke-28 Ramadan. Pendakwah berdarah Melayu Deli dan Riau ini meninggal dunia pada usia 57 tahun. Beliau wafat dalam perawatan di Rumah Sakit Tabrani, Pekanbaru, Riau, pukul 18.20 WIB, akibat terpapar Covid-19.
Mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini dikenal sebagai dai yang tegas dan lugas menjalankan misi dakwah amar makruf nahi munkar. Setiap ceramahnya, beliau selalu menyuarakan kebenaran dan keadilan seakan-akan tak ada takutnya kecuali kepada Allah.
Ustaz Tengku dikenal sebagai pendakwah yang blak-blakan membela umat Islam, namun tetap menjunjung tinggi toleransi. Ceramahnya yang khas dengan logat Melayu-Medan, membuat Ustaz Tengku populer di kalangan umat Islam.
Ustaz Tengku adalah anak dari Tengku Rafiuddin Saudin yang masih kerabat Kesultanan Serdang dan Anisah Usy, putri seorang tokoh agama di Riau. Beliau menamatkan pendidikan Sarjana Sastra Inggris di Universitas Sumatera Utara (USU). Beliau memiliki seorang istri dan dua putri. Selain cakap di atas mimbar, beliau juga seorang penulis dan pernah menjadi dosen Sastra Inggris.
Dalam pendidikan Agama Islam, beliau belajar ilmu fikih dari gurunya bernama Syaikh Dahlan Musa dan ilmu Al-Qur’an dari Syaikh Azro’i Abdul Rauf.
Sekilas gaya dakwah beliau punya kemiripan dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang sama-sama menyuarakan amar makruf nahi munkar. Keduanya sering bertemu dan tampil ke publik dalam membela hak-hak umat Islam.
(UAS mencium tangan Ustaz Tengku Zulkarnain. Foto/dok @ustadzabdulsomadofficial)
Kepergian Ustaz Tengku Zulkarnain membawa kesedihan dan duka mendalam bagi UAS. UAS mengenang sosok dai kelahiran Medan itu dengan ungkapan luar biasa.
“Guru kita al-Mukarram Ustaz Tengku Zulkarnain sudah mendahului kita. Selama aku mengenal engkau, kesanku tak ada takut dalam dirimu. Takutmu engkau habiskan hanya untuk Allah,” kenang UAS dalam postingannya di Instagram @ustadzabdulsomad_official, Senin (10/5/2021) malam.
UAS menceritakan, bulan lalu terakhir jumpa dengan Ustaz Tengku Zulkarnain di Diniyah Putri Padang Panjang. “Engkau bercerita tentang pondok Tahfizh Qur’an yang engkau bangun di Medan”.
“Entah apa amal engkau guru, hingga doa kami kalah ingin berhari raya denganmu. Allah dan para Malaikat-Nya lebih memilihmu untuk berada di tengah mereka pada hari besar itu. Engkau benar-benar kembali ke fitrah. Doakan kami supaya istiqomah. Makin sunyi jalan ini ku rasa,” kata UAS.[]Sumber: sindonews.com
