Senin, September 9, 2024

Persaudaraan Masyarakat Brunei Darussalam...

BANDA ACEH - Berkenaan dengan berita duka cita, telah berpulang ke Rahmatullah seorang...

Peduli Terhadap Anak Yatim,Ā Abu...

SUBULUSSALAM - Pimpinan Pondok Pesantren Babul Khairi, Desa Batul Napal, Sultan Daulat, Abu...

Masyarakat Gayo-Agara Gelar Kesenian...

KUTACANE - Dalam rangka melestarikan tari Saman hingga ke anak cucuk, masyarakat Gayo-Agara...

Panwaslih Aceh Paparkan Hasil...

LHOKSEUMAWE - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih/Bawaslu) Provinsi Aceh menggelar sosialisasi hasil pengawasan dan...
BerandaWarga Turki Salat...

Warga Turki Salat Gaib, Erdogan: Kematian Mursi Mencurigakan

ISTANBULĀ – Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan turut menghadiri salat gaib untuk Presiden Mesir yang digulingkan Mohamed Mursi. Mursi menghembuskan nafas terakhirnya saat mengikuti sidang di pengadilan Mesir.

Saat diberikan kesempatan untuk berbicara mengenai Mursi, Erdogan mengungkapkan kecurigaan atas kematiannya.

“Apakah itu kematian normal, atau ada beberapa elemen lain yang terlibat, ini (kematian Mursi) mencurigakan. Secara pribadi, saya tidak percaya bahwa itu adalah kematian normal,” kata Erdogan di Masjid Fatih, Istanbul seperti disitir dari lamanĀ The Peninsula, Rabu, 19 Juni 2019.

Sejumlah masjid di Turki mengadakan salat gaib untuk Mursi, termasuk di dekat Kedutaan Besar Mesir di Ibu Kota Ankara.

Aktivis masyarakat sipil, warga negara dan Muslim dari Mesir, Ethiopia, Somalia, Palestina, Suriah, dan wilayah otonom Xinjiang Uighur di China menghadiri pertemuan yang diselenggarakan berbagai organisasi non-pemerintah untuk memberi penghormatan kepada mendiang presiden Mesir itu.

Para peserta membawa tanda Rabia dan poster mengecam pemerintah Mesir dan foto-foto Mursi.

Poster bertuliskan slogan, “Kudeta akan dikalahkan, gerakan Islam akan menang”, “Sebab Islam itu abadi” dan “Naikkan suaramu untuk kemanusiaan”.

“Hari ini kita telah memenangkan seorang martir di jalan Tuhan,” seorang mahasiswa Mesir Mumin Esref mengatakan kepada wartawan atas nama berbagai organisasi setelah salat gaib.

“Tiran menguburnya diam-diam di dini hari, tetapi dia menang,” kata Esref.

“Ratapan para underdog yang mati syahid dan diperbudak di ruang bawah tanah Mesir akan menjadi tentara dan sekali lagi menggulingkan otoritas kudeta di Mesir,” imbuhnya

Serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Mursi, anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin, memenangkan pemilihan presiden secara demokratis pertama Mesir pada 2012.

Namun, setelah hanya satu tahun menjabat, ia digulingkan dan dipenjara dalam kudeta militer berdarah yang dipimpin Menteri Pertahanan saat itu dan saat ini menjadi Presiden, Abdel Fattah el-Sisi.

Pada saat kematiannya, Mursi menghadapi sejumlah tuntutan hukum, yang menurutnya, bersama sejumlah kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen, bermotivasi politis.

Penulis: Berlianto.[] Sumber:Ā sindonews.com

Baca juga: