SABANG – Pimpinan pesantren terpadu Al-Mujaddid, Irsarullah, menyesalkan musibah keracunan yang menimpa 11 santri pesatren tersebut pada Minggu, 13 Maret 2016 petang. Belasan santri ini terpaksa mendapatkan perawatan intensif setelah diduga mengonsumsi ikan.
“Santri kami keracunan ikan yang sudah tidak bagus. Awalnya ikan masih segar. Jadi kita simpan di freezer kantin karena di dapur penuh dengan daging maulid. Kemudian pintu freezer tidak rapat, sehingga kondisi ikan jadi tidak baik,” ujar Irsal, Senin, 14 Maret 2016.
Irsal mengatakan hal tersebut terjadi akibat kesalahpahaman santri piket dengan intruksi yang diberikan. Selain itu, kurangnya ketelitian awak dapur akan kondisi ikan sebelum dilakukan pengolahan juga turut menyebabkan keracunan belasan santri.
“Kita sudah intruksikan supaya tidak dikonsumsi lagi, karena piket dari anak- anak, mereka kira ikan diseru bawa ke dapur. Oleh wawak dapur, mungkin kurang teliti akhirnya dimasak,” ujarnya.
Hingga siang tadi, satu santri dilaporkan masih dalam penanganan medis. Sementara 5 santri yang sempat dilarikan ke rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Lima lainnya yang juga terkena dampak usai mengonsumsi ikan tersebut sudah kembali beraktivitas seperti biasanya.[](bna)