Depresi adalah salah satu gangguan mental yang sering terjadi di seluruh dunia. Depresi juga merupakan penyebab utama bunuh diri yang mengambil ratusan ribu nyawa setiap tahunnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Eka Viora, mengatakan, di Indonesia prevalensi penderita depresi adalah 3,7 persen dari populasi. “Jadi sekitar 9 juta orang yang mengalami depresi, dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa,” kata Eka dalam konferensi pers perayaan hari kesehatan dunia dengan tema 'Depression: Let's Talk' dan peluncuran Elxion di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas 2013), angka prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukan dengan gejala depresi dan kecemasan adalah sebesar 6 persen untuk usia 15 tahun ke atas. “Atau sekitar 14 juta orang,” ujarnya.
Adapun, prevalensi gangguan jiwa berat seperti schizophrenia adalah 1,7 per 1.000 penduduk atau sekitar 400 ribu orang.
Dokter spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa, Richard Budiman, mengatakan tercatat lebih dari 300 juta orang menderita depresi dengan segala usia di dunia. “Itu meningkat 18 persen dari 2005 sampai 2015,” kata Richard.
Berdasarkan prevalensi gangguan depresi pada populasi dunia adalah 3-8 persen dengan 50 persen kasus terjadi pada usia produktif yakni 20-50 tahun. “WHO (organisasi kesehatan dunia) juga menyatakan bahwa gangguan depresi berada pada urutan keempat penyakit di dunia,” ujar Direktur Utama RSJ Dharmawangsa ini. | sumber : tempo