MESKI kita tidak pernah secara langsung terlibat dalam suatu peperangan, namun saya yakin kalau sebagian besar para pembaca tahu kalau bendera putih adalah simbol menyerah dalam suatu pertempuran. Biarpun tidak pernah mengalami peperangan secara langsung, kita bisa lihat di film-film kan? Pasti tahu lah.
Ngomong-ngomong, kalian pernah nggak sih penasaran, gimana dulu asalnya bisa dipilih bendera putih sebagai simbol menyerah? Kenapa nggak bendera merah saja biar kelihatan ngejreng warnanya, atau bendera hijau biar adem kayak ngelihat si dia tanaman. Baiklah, bagi yang penasaran, saya akan coba ulas sejarahnya di bawah ini. Bagi yang tidak penasaran, ayolah dibuat penasaran, hehe.
Berbasarkan berbagai rangkaian peristiwa sejarah tersebut, bendera putih ini kemudian dituangkan ke dalam Konvensi Jenewa pada abad ke-19 sebagai simbol resmi penyerahan Internasional. Bendera putih ternyata digunakan sebagai simbol menyerah hampir di seluruh dunia.
Hal ini berdasarkan lansiran dari Business Insider, Tim Marshall dalam penjelasan seorang penulis “Worth Dying For: The Power and Politics of Flags”. Bendera putih pertama kali dipergunakan sebagai simbol menyerah oleh Livy. Ia merupakan seorang sejarawan Romawi Kuno.
Kemudian pada tahun 1550-an, Gaspar Correia, sejarawan asal Portugis, menulis bahwa Zamorin of Calicut yang tak lain merupakan pangeran India, telah membuat juru perdamaiaan dengan membawa kain putih yang terikat erat pada tongkat sebagai tanda perdamaian.
Nah, gimana kawan, sudah paham kan gimana asal usul, sejarah dipergunakannya bendera putih sebagai simbol menyerah? Kalau sudah paham, nggak ada salahnya kok dishare, biar yang belum tahu, bisa ikutan tahu juga.[]Sumber:viva