LHOKSUKON – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Malikussaleh memprediksikan dalam beberapa hari ke depan gelombang di perairan Aceh Utara dan Lhokseumawe akan meningkat. Para nelayan diimbau tetap mewaspadai cuaca ekstrem di laut.
Kepala BMKG Malikussaleh, Aceh Utara, Siswanto, kepada wartawan, Selasa, 27 September 2022, mengatakan kecepatan angin di wilayah perairan Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Aceh Timur, diperkirakan berdampak pada kenaikan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Pada Rabu (28/9) sampai dua hari ke depan, BMKG memantau akan terjadi gelombang tinggi di laut. BMKG mengimbau nelayan meningkatkan kewaspadaannya, karena memang ada indikasi kenaikan gelombang.
“Kondisi cuaca lainnya saat ini sudah masuk musim peralihan yaitu dari musim kemarau menuju musim penghujan. Puncak musim hujan itu akan masuk pada akhir Oktober-Desember 2022 hingga Januari 2023,” ujar Siswanto.
Siswanto menyebut saat ini ada beberapa karakteristik yang perlu diwaspadai pada pagi hari. “Kita akan merasakan cuaca yang cukup cerah dan sangat panas. Menjelang sore kita akan merasakan kondisi kelembaban udara yang cukup tinggi, dan sore menjelang malam dimungkinkan akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang untuk beberapa wilayah yaitu Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Langsa,” tuturnya.
Siswanto menambahkan di musim peralihan atau transisi ini terdapat beberapa potensi cuaca ektrem yang perlu diwaspadai. Di antaranya, angin kencang maupun puting beliung serta hujan deras. Dampak dari angin kencang itu masyarakat harus mewaspadai seperti perlu mengecek kembali kondisi atap rumah khususnya yang terpasang dari seng maupun beratap daun rumbia. “Karena jika angin muncul dengan kecepatan tinggi akan dapat terangkat bangunan berkonstruksi kayu yang bersifat sudah rapuh,” ucapnya.[]