BANDA ACEH – Upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 108 dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan berlangsung khidmat dan tertib. Acara yang dihadiri seluruh pegawai/duta di lingkungan Kantor BPJS Kesehatan Wilayah Aceh, dimulai pukul 07.00 WIB di halaman kantor tersebut, Banda Aceh, 20 Mei 2016.
Dalam acara tersebut, sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI dibacakan oleh Kepala BPJS Kesehatan Kanwil Aceh, Rita Masyita Ridwan, S.Si, Apt., M.Kes.
Rita mengatakan, sambutan bertema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter” tersebut menunjukkan bahwa tantangan apapun yang dihadapi saat ini harus dijawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.
“Tema dari Hari Kebangkitan Bangsa hari ini sangat selaras dengan apa yang akan BPJS Kesehatan jalankan saat ini. BPJS Kesehatan selaku badan penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pihak terkait serta pemberi pelayanan kesehatan lainnya terus fokus berupaya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan bekerja nyata sehingga masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari Jaminan Kesehatan,” ujar Rita, dalam siaran pers.
Rita mengharapkan kepada Duta BPJS Kesehatan dapat benar-benar menerapkan apa yang ditekankan oleh Bapak proklamator Ir. Soekarno bahwa tentu saja keahlian perlu namun keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya, yang dalam hal ini tujuan Cakupan Semesta Peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN-KIS 2019.[]
Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah tanda kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang komprehensif pada fasilitas kesehatan melalui mekanisme sistem rujukan berjenjang dan atas indikasi medis.
Selain tentang perayaan tersebut, Rita mengatakan, BPJS Kesehatan menerbitkan KIS untuk seluruh peserta jaminan kesehatan termasuk penerima bantuan iuran (PBI).
“Kepesertaan KIS ada 2 kelompok, pertama, Kelompok masyarakat yang wajib mendaftar dan membayar iuran, baik membayar sendiri, ataupun berkontribusi bersama pemberi kerjanya, kedua, Kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya dibayari oleh pemerintah,” katanya.
Rita mengaku, kartu lainnya yang diterbitkan adalah Kartu Eks Askes, Eks Jamkesmas, KJS, Kartu JKN BPJS Kesehatan, masih tetap berlaku sesuai ketentuan sepanjang belum diganti dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS).[]