Selasa, Oktober 8, 2024

Kunjungi Korban Kebakaran di...

SUBULUSSALAM - H.Affan Alfian Bintang, S.E bersama Hj. Mariani Harahap, S.E mengunjungi korban...

Tidak Ikut Seleksi PPPK,...

SUBULUSSALAM - Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Kota Subulussalam datangi Kantor DPRK Subulussalam, Senin,...

Anggota DPRK Antoni Angkat...

SUBULUSSALAM - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Subulussalam diingatkan agar menjaga netralitas...

Emak-Emak Gayo Lues Muak...

BLANGKEJEREN - Emak-emak di Kabupaten Gayo Lues mengaku sudah muak dengan janji kandidat...
BerandaNewsCara Aman Berinvestasi...

Cara Aman Berinvestasi Online

KARANGBARU – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh kembali bergulir. Pada Rabu, 17 November 2021 pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, telah dilangsungkan webinar bertajuk “Cara Aman Investasi Online”.

Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.

“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.

Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa, siswa, guru, dan masyarakat Aceh Tamiang, dihadiri oleh sekitar 201 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Muhaimin, S.IP., M.A., CEO Nextup ID; Ikbal, S.Psi., M.Si., Akademisi dan Master Mentor; Erawati, IS., S.H., Ketua KPPG DPRK Aceh Tamiang; dan Mhd. Handika Surbakti, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia.

Joddy Caprinata sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Pada sesi pertama tampil Muhaimin yang memaparkan melalui akselerasi transformasi digital, siap menyambut peluang era teknologi digital dengan mendorong produktivitas dan kualitas kerja kita. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan kemajuan teknologi informasi, harapan untuk mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif lebih terbentang luas.

Giliran pembicara kedua, Ikbal menjelaskan lebih dari separuh populasi dunia sudah menjadi pengguna aktif platform sosial media. Cara kita beradaptasi bisa dengan cara selalu hadir di tengah pasar saat mereka mencari informasi melalui internet. Perkembangan teknologi sudah mengubah cara kita dalam menjalani hidup di berbagai aspek, termasuk juga dengan cara untuk berinvestasi yang kini dikenal juga dengan jenis investasi online. Hal yang harus diwaspadai di investasi online yaitu memilih investasi online yang tepat, menilai kredibilitas broker, memahami skema investasi online, memahami tingkat risiko investasi dan melakukan diversifikasi investasi online.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Erawati, mengatakan investasi sebagai salah satu aktivitas keuangan, memerlukan pengetahuan dan kemampuan menilai tingkat pengembalian (return) dan risiko aset investasi. Investasi online dapat dilakukan melalui smartphone, menunjukkan bahwa investasi semudah dalam genggaman. Dalam berinvestasi online kita harus memiliki etika dalam investasi online yaitu kita harus memiliki prinsip kejujuran, ketepatan dalam segala hal, memiliki loyalitas, dan disiplin terhadap aturan yang telah ditetapkan.

Pembicara keempat, Mhd. Handika Surbakti, menuturkan yang harus kita lakukan sebelum melakukan investasi online yaitu pahami dulu apa-apa yang perlu diperhatikan seperti memahami keuangan kita terlebih dahulu, lalu mengerti tujuan keuangan kita, tahu bagaimana mencapai tujuan kita, dan mengerti produk apa untuk mencapai tujuan kita, dan perhatikan untuk kita agar tidak ikut-ikutan trend.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Diana Dahlan yang bertanya bagaimana cara memiliki pemahaman dan kebiasaan dalam ber-financial yang baik, baik dari segi penentuan dan skala prioritas dalam berbelanja? Bagaimana cara untuk menentukan instrumen investasi yang cocok dan sesuai?

Narasumber Ikbal menanggapi pertama yang harus kita lakukan adalah memastikan perusahaan tersebut terdaftar dan memiliki izin yang jelas, pelajari juga apakah timbal balik untuk kita sesuai dan realistis, kemudian gali informasi sedetail mungkin agar tidak tertipu dengan informasi yang beredar di ruang digital, lalu pelajari bagaimana perusahaan mengelola dana investasi tersebut. Jika kita sudah terjebak dengan penipuan seperti ini kita bisa kumpulkan korban dan melapor ke pihak yang berwajib dan sertai pengacara yang kompeten di bidangnya, ajukan beberapa hukum perdata tentang penipuan niaga.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Tamiang. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.[](ril)

Baca juga: