BANDA ACEH – Korwil Wareh Mualem, Syahrial, mengimbau seluruh tim pemenangan dan simpatisan di Aceh Singkil agar tidak membesar-besarkan persoalan penyalahgunaan salinan KTP yang dipakai calon independen sebagai syarat dukungan melaju di Pilkada Aceh.
“Pasalnya, apa yang mereka lakukan membuktikan bahwa mereka menipu calon yang mereka usung dan menipu diri mereka sendiri,” kata Syahrial, Rabu, 24 Agustus 2016.
Syahrial mengatakan hal tersebut setelah menerima pengaduan masyarakat pendukung dan Timses Gardu Mualem di Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. Salah satu diantara warga yang melapor adalah Abu Bakar dari Desa Ladang Gersik.
“Photo copy KTP-nya diminta oleh timses calon Gubernur Zaini Abdullah, dengan alasan untuk dimasukkan dalam anggota koperasi karena lahan sengketa antara masyarakat dengan pihak perusahan sudah dikembalikan seluas 3,47,4 hektar dari 1,997,5 hektar,” ujar Syahrial.
Dia mengatakan, semestinya lahan yang dikembalikan itu sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Perjanjian tersebut juga seharusnya ditandatangani oleh semua pihak di ruang Direktorat dan BPN di Jakarta pada 4 Juli 2012.
Di sisi lain, Syahrial mengajak timses calon Gubernur Zaini Abdullah di Aceh Singkil, dan timses calon lainnya lebih profesional.
“Karena sangat tidak baik menghalalkan segala cara, tapi marilah mencari cara yang halal,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikannya untuk tim pemenangan Mualem di Aceh Singkil. Dia mengajak para relawan untuk terus bekerja dan terus berupaya menggalang kekuatan.
“Jangan pernah takut dengan tantangan, karena semakin tinggi pohon tersebut maka semakin kuat anginnya,” tamsil Syahrial.[](bna)