KUTACANE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Tenggara mencatat sebanyak 19 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan sejak Januari hingga Agustus 2024.
Kadis Kesehatan Aceh Tenggara melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Sukrimanto, mengatakan dari 19 kasus DBD tersebut, 14 orang dewasa dan lima lainnya anak-anak di bawah 15 tahun.
Sukrimanto mengimbau warga untuk waspada akan potensi penyebaran DBD. Masyarakat diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan tiga metode mulai dari menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat nyamuk berkembang.
“Apabila ditemukan gejala demam, ruam, nyeri sendi agar secepatnya melaporkan ke rumah sakit terdekat supaya segera ditindaklanjuti,” kata Sukrimanto kepada portalsatu.com, Selasa (3/9).
Selain itu, Dinkes sudah melakukan penyemprotan atau pengasapan (fogging) di daerah yang warganya terkena DBD. Fogging dengan bahan insektisida bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
“Namun belum terbilang efektif, sebab tidak dapat membunuh jentik nyamuk. Kami harapkan agar masyarakat aktif membersihkan lingkungan agar tidak ada genangan air,” pungkasnya.[](Supardi)