Kamis, Oktober 3, 2024

Tiga Alasan Jack Gayo...

BLANGKEJEREN - Mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Kabupaten Gayo Lues Jack Gayo...

Deklarasi Pilkada Damai di...

SUBJLUSSALAM - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Subulussalam melaksanakan acara Deklarasi Pilkada Damai...

Gajah Liar Ubrak-Abrik Kebun...

ACEH UTARA - Kawanan gajah liar mulai memasuki perkebunan warga di Dusun Batee...

Ketua KIP Subulussalam Ajak...

SUBJLUSSALAM - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Subulussalam melaksanakan acara Deklarasi Pilkada Damai...
BerandaInspirasiDoa Nabi Nuh...

Doa Nabi Nuh saat Kaumnya Mendustakan

Alquran mengabadikan doa Nabi Nuh Alaihi Salam yang memohon pertolongan kepada Allah SWT ketika kaumnya mendustakan seruan untuk beriman kepada Allah dan utusan-Nya. Kemudian Allah mengabulkan doa Nabi Nuh dan memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat bahtera.

Allah berfirman, yang artinya: Nuh berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku (26) Lalu Kami wahyukan kepadanya: “Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tanur telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan (27)”. (Alquran surat Al Mu’minun)

Dalam kajian kitab Min Wahyil Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya beberapa waktu lalu, pakar tafsir Alquran yang juga dosen Ilmu Alquran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ustaz Syahrullah Iskandar menjelaskan bahwa Nabi Nuh menyeru kepada kaumnya untuk beribadah kepada Allah dalam jangka waktu sekitar 950 tahun. Namun umat Nabi Nuh yang beriman jumlahnya hanya sedikit sekali. Kaum Nabi Nuh justru menuduh bahwa Nabi Nuh itu gila. Karena mengajarkan pemahaman yang berbeda dengan kakek leluhur mereka.

Nabi Nuh memohon pertolongan kepada Allah karena kaumnya mendustakan, tidak percaya dan justru menuduh gila. Kemudian Allah memperkenankan doa Nabi Nuh. Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh untuk membuat perahu di bukit. Selama pembuatan perahu itu ada tuntunan dan pertolongan Allah sehingga selesai.

Maka ketika air bah datang atas perintah Allah, setiap umat Nabi Nuh yang beriman dan berbagai jenis hewan berpasang-pasangan masuk ke dalam perahu yang dibuat Nabi Nuh.

Kebanyakan mufasir berpendapat bahwa banjir yang terjadi pada zaman Nabi Nuh hanya terjadi pada satu tempat dan tidak seluruh dunia. Para mufasir juga berbeda pendapat tentang di mana tempat kapal Nabi Nuh dibuat.[]Sumber: republika.co.id

Baca juga: