BLANGKEJEREN – Petani kopi gayo di Kabupaten Gayo Lues mulai memasuki panen raya. Dalam satu hektare kebun kopi, gabah kopi yang dihasilkan petani 10 – 25 kaleng/dua minggu sekali panen.
Aman Jas, salah satu petani kopi gayo di Kabupaten Gayo Lues, Senin, 13 November 2023, mengatakan puncak panen raya kopi di Gayo Lues diperkirakan pada Desember 2023. Saat itu, hasil panen kopi/hektare bisa mencapai 30 kaleng hingga 40 kaleng.
“Kopi gayo dipanen/dua minggu sekali, dan dari September sampai sekarang, hasil panennya terus meningkat, mulai dari dua kaleng/dua minggu hingga mencapai 15 hingga 25 kaleng gabah sekali panen,” katanya.
Pada musim panen raya tahun ini, Aman Jas mengaku harga gabah kopi semakin bersahabat. Hampir setiap dua minggu sekali, harganya mengalami kenaikan.
“Pada September 2023, harga gabah kopi gayo di Kabupaten Gayo Lues Rp47 ribu perbambu atau Rp470 ribu/kaleng. Pada Oktober 2023, harganya naik menjadi Rp49 Ribu perbambu atau Rp490 ribu/kaleng. Hari ini, harga gabah kopi naik menjadi Rp51 ribu perbambu,” ujarnya.
Dengan harga mencapai Rp51 ribu perbambu, Aman Jas mengaku sangat menguntungkan petani. Karena rata-rata petani yang memiliki kebun satu hektare bisa menghasilkan uang belasan juta perbulan.
“Kita berharap kepada rekan-rekan petani kopi di Gayo Lues, agar selalu menyisihkan sebagian uang dari hasil penjualan kopi untuk zakat atau sedekah, supaya hasil yang kita peroleh selalu berkah,” katanya.[]
: