Selasa, September 17, 2024

Mahasiswa PSDKU USK Gayo...

BLANGKEJEREN - Ratusan mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Syiah Kuala...

Tujuh Organisasi Deklarasikan Komite...

BANDA ACEH – Tujuh organisasi mendeklarasikan Komite Keselamatan Jurnalis (KKI) Aceh di Banda...

Sejumlah Akun Palsu Catut...

BANDA ACEH - Sejumlah akun palsu yang mengatasnamakan H.M. Fadhil Rahmi, Lc., M.Ag.,...

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...
BerandaInspirasiTeknoJangan Bingung Belajar...

Jangan Bingung Belajar di Masa Pandemi, Ini Alternatif Medianya

KUALASIMPANG – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh kembali bergulir. Pada Kamis, 8 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Alternatif Media Pembelajaran di Era Pandemi”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target pelajar dan guru, dihadiri oleh sekitar 355 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Rasiana B. Saragih, S.Sos., M.Si, Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP; Dr. Lisa Adhrianti, M.Si, Dosen Universitas Bengkulu dan Anggota Japelidi; Dr. Neni Sriwahyuni, S.T.T., M.Si, ASN Diskominfosan Kabupaten Aceh Tamiang; dan Audina, S.Pd., M.Pd, Kepala SMAN 1 Peureulak. Leon Roy Legoh bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Pada Sesi pertama, Rasiana B. Saragih, S.Sos., M.Si menyampaikan beberapa alternatif solusi untuk pembelajaran online ini, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mencari lokasi yang ada jangkauan internetnya, menganjurkan agar siswa bisa berbagi dengan temannya yang memiliki Wifi di rumah dengan maksimum tiga siswa dengan protokol kesehatan, menggunakan media pembelajaran yang variatif agar siswa tidak jenuh dan lebih interaktif serta perilaku para murid relative terpantau dengan media daring live conference seperti zoom meeting, google meet dan sebagainya.

Giliran pembicara kedua, Dr. Lisa Adhrianti, M.Si mengatakan pandemi dan pembelajaran online ada perbedaan yang signifikan, yaitu kondisi khusus meminimalisir pertemuan tatap muka yang berhadapan dengan platform khusus yang melibatkan beberapa komponen seperti koneksi jaringan, jarak jauh dan literasi digital. Jenis fitur aplikasi pembelajaran online seperti Rumah Belajar dan SeTARA daring yang dikeluarkan oleh Kemdikbud. Lalu, Ruang Guru, Quipper School, Google Classroom, dan Cisco Webex.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Dr. Neni Sriwahyuni, S.T.T., M.Si menjelaskan inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh Tamiang dengan membuat aplikasi e-learning Tamiang Pande. Aplikasi Tamiang Pande ini diberikan untuk tingkat PAUD, SD, SMP, yang berbasis android dan ios pertama di Aceh. Konten pembelajaran dapat diunduh dan dilihat secara offline. Seluruh konten video pembelajaran dibuat oleh seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Aceh Tamiang.

Pembicara keempat, Audina, S.Pd., M.Pd menuturkan dalam hal ini, solusi atas tantangan ini dapat melakukan pembelajaran terbatas yaitu sistem shift, memberi pelatihan kepada guru tentang PJJ dengan menggunakan zoom meeting. Diupayakan menggunakan media daring variatif yang bisa untuk interaktif. Akan lebih baik apabila pada pembelajaran dan penilaian dengan melibatkan orang tua atau wali murid bisa membantu mengawasinya dengan baik di rumah masing-masing.

Leon Roy Legoh selaku Key Opinion Leader menyampaikan media pembelajaran digital seperti ini adalah suatu kemajuan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan di Indonesia. Segi positifnya, pembelajaran online lebih cepat tersebar untuk dilakukan oleh masyarakat walaupun masih banyak kekurangan. Diharapkan dengan cara ini kualitas pendidikan untuk lebih merata.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.

Seperti Wiwik Astuti, S.Pd yang bertanya bagaimana untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan gawai? Narasumber Audina, S.Pd., M.Pd menanggapi di masa pandemi covid-19 ini saat siswa-siswa dirumahkan banyak sekali waktu yang bisa mereka gunakan untuk menggunakan gawai mereka diluar dari porsi yang sebenarnya. Untuk meminimalisir bisa guru atau orang yang berperan, yang akan menghambat kebebasan penggunaan gawai. Apabila tugas yang diberikan guru mampu menarik perhatian mereka, mereka akan berusaha dan pemikiran untuk menggunakan gawai akan berkurang dan melakukan aktivitas yang lebih positif. Apabila orang tua juga mengawasi putra putrinya maka penggunaan gawai ini akan lebih kecil. Guru-guru juga berperan penting dalam pembatasan penggunaan gawai bagi para siswa.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Tamiang. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.[](ril/*)

Baca juga: