Banda Aceh – Jelang pemberian Anugerah Wali Nanggroe Aceh II Tahun 2019, Lembaga Wali Nanggroe Aceh menggelar kegiatan Technical Meeting yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 21 November 2019. Acara tersebut secara resmi dibuka Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar, Rabu malam 20 November 2019 di Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe.
“Pemberian anugerah ini merupakan salahsatu bentuk pembinaan yang dilakukan dalam upaya memberi dorongan dan motivasi kepada para pelaku, pemangku adat dan budaya di Aceh, sehingga menjadi kuat, mandiri dan tangguh di masa-masa mendatang,” kata Wali Nanggroe.
Pemberian Anugerah Wali Nanggroe Aceh II Tahun 2019 akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2019 di Banda Aceh.
Kegiatan Technical Meeting sebelum dilaksanakan Pemberian Anugerah Wali Aceh II Tahun 2019 ini bertujuan sebagai forum penyampaian informasi terkait Reusam Wali Nanggroe Aceh Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pemberian Gelar Kehormatan dan Anugerah Wali Nanggroe dan penyampaian petunjuk teknis pelaksanaan pemberian Anugerah Wali Nanggroe II, dan pelaksanaan verifikasi terhadap usulan Calon Penerima Anugerah Wali Nanggroe Tahun 2019.
“Forum Technical Meeting ini diharapkan menjadi wadah persamaan persepsi antara Tim dari unsur Kerukon Katibul Wali, para ahli dan perwakilan kabupaten/kota sebagai pengusul,” kata Wali Nanggroe.
Sementara itu Katibul Wali Nanggroe Usman Umar, S.Sos menyampaikan, tahapan berikutnya adalah proses verifikasi, penelitian dan pengkajian untuk menetapkan calon penerima Anugerah Wali Nanggroe II Tahun 2019, baik oleh tim verifikasi yang telah ditunjuk oleh Katibul Wali maupun oleh Tim P3GA (Panitia, Peneliti dan Pengkaji Gelar Anugerah) yang telah ditunjuk oleh wali nanggroe.
“Setelah proses tersebut dilalui, hasil verifikasi penelitian dan pengkajian diserahkan kepada Wali Nanggroe untuk ditetapkan sebagai penerima Anugerah Wali Nanggroe II Tahun 2019 dalam berbagai kategori yang telah disepakati di dalam Reusam Wali Nanggroe Aceh,” kata Usman.
Technical Meeting diikuti oleh peserta dari seluruh Kabupaten/kota di Aceh, masing-masing terdiri dari tiga peserta, yaitu; satu orang Kabag Pemerintahan Mukim Gampong, satu orang ketua MAA Kabupaten/kota, dan satu orang Imum Mukim yang menjadi anggota Tuha Lapan Lembaga Wali Nanggroe sebagai peserta aktif.[](adv)